Beredar isu ada satu perempuan di Bangka Barat positif terjangkit wabah COVID-19

id cegah corona,lawan corona,lawan balik hoaks,gugus tugas covid-19 bangka barat,bangka barat

Beredar isu ada satu perempuan di Bangka Barat positif terjangkit wabah COVID-19

Juru bicara Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Bangka Barat dr. Hendra memberikan keterangan menanggapi isu yang beredar di medsos, Selasa (21/4/2020). (ANTARA/Donatus D.P.)

Mentok, Babel (ANTARA) - Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung membantah kabar beredar di media sosial yang menyebutkan satu orang perempuan di Kecamatan Parittiga positif terinfeksi virus corona jenis baru (COVID-19).

"Hari ini kami masih akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan melibatkan dokter spesialis penyakit dalam untuk memastikan kondisi tubuh pasien berinisial ID tersebut," kata Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Bangka Barat dr. Hendra di Mentok, Selasa.

Ia mengatakan ID sebelumnya memang sempat menjalani pemeriksaan di Puskesmas Sekarbiru, Kecamatan Parittiga setelah sakit tenggorokan, demam, disertai batuk, namun tidak disertai sesak napas.

Pasien yang baru seminggu melahirkan tersebut datang ke Puskesmas Sekarbiru, sedangkan atas gejala yang dialaminya, oleh petugas dicurigai ada gejala yang mengarah ke COVID-19 sehingga dilakukan tindakan pemeriksaan menggunakan tes cepat.

"Dari pemeriksaan awal menggunakan 'rapid test' (tes cepat), petugas analis kesehatan menemukan hasil reaktif, kemudian kejadian itu dilaporkan ke saya, namun saya minta dites ulang," katanya.

Hasil tes kedua menunjukkan reaktif sehingga pasien diminta segera dibawa ke RSUD Sejiran Setason untuk diperiksa lebih lanjut.

Setibanya di RSUD Sejiran Setason, pasien kemudian dilakukan dua kali tes cepat kembali oleh dokter RSUD dengan hasil nonreaktif.

Dia menjelaskan pasien itu walaupun telah dilakukan tes cepat, sampai saat ini statusnya belum ditetapkan sebagai PDP (Pasien Dalam Pengawasan) karena masih menunggu hasil pemeriksaan dokter ahli penyakit dalam sebagai ketua tim medis COVID-19.

"'Rapid test' bukan merupakan penentuan apakah seseorang positif atau negatif terpapar virus corona, 'rapid test' hanya alat untuk mengetahui reaksi imunitas tubuh seseorang, dan jika ada reaksi maka ada kemungkinan orang tersebut terpapar virus," katanya.

Ia mengatakan untuk mengetahui seseorang positif atau negatif terpapar virus corona, pasien harus melalui pengujian swab di laboratorium yang berkompeten, sedangkan untuk wilayah Bangka Belitung di BBLK Palembang.

"Jadi isu yang telah tersebar luas melalui media sosial yang mengatakan ibu ID dan anaknya telah terpapar virus corona, adalah tidak benar dan menyesatkan," katanya.