Walhi Sumsel ajak semua lapisan cegah kebakaran hutan dan lahan

id walhi, walhi susmel, karhutla, cegah karhutla, antisipasi karhutla musim kemarau, karhutla sumsel

Walhi Sumsel ajak semua lapisan cegah kebakaran hutan dan lahan

Diirektur Eksekutif Walhi Sumsel, Hairul Sobri. (ANTARA/Yudi Abdullah/20)

Palembang (ANTARA) - Aktivis Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Sumatera Selatan mengajak semua pihak dan lapisan masyarakat untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) pada musim kemarau yang diprediksi BMKG mulai terjadi pada Mei 2020.

Untuk mencegah terjadinya Karhutla, perlu dilakukan sejak dini tindakan yang bisa melindungi hutan dari kerusakan yang diakibatkan faktor alam itu, kata Direktur Eksekutif Walhi Sumsel, Hairul Sobri di Palembang, Selasa.

Dia menjelaskan, Sumsel memiliki hutan cukup luas sekitar 3,5 juta hektare, tersebar di 17 kabpaten/kota yang sangat rawan terjadi kebakaran pada musim kemarau.

Tindakan yang dapat mencegah terjadinya karhutla seperti melarang masyarakat, petani, dan pemilik perusahan perkebunan melakukan pembakaran di kawasan lahan dan hutan yang ada di sekitarnya.

Baca juga: Walhi minta Pemkot Palembang serius tangani banjir, hentikan penyimpangan tata ruang

Baca juga: Walhi-Jomas Sumsel minta pemda peka terhadap bahaya COVID-19


Selain itu dibutuhkan tindakan tegas aparat kepolisian dan aparat berwenang lain seperti dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Dinas Kehutan masing-masing daerah terhadap siapapun yang melakukan pembakaran dan tindakan yang dapat menimbulkan kerusakan hutan.

Melalui upaya tersebut diharapkan Karhutla yang dapat menimbulkan kerusakan hutan dan bencana kabut asap pada musim kemarau tahun ini dapat diminimalkan, kata Direktur Walhi Sumsel.

Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Iriansyah menambahkan menghadapi musim kemarau ini pihaknya lebih intensif melakukan pemantauan daerah rawan kebakaran hutan dan lahan untuk mencegah bencana kabut asap.

Beberapa daerah rawan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang menjadi perhatian utama seperti Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Banyuasin, Musi Banyuasin, Ogan Komering Ulu, dan Kabupaten Musirawas.

Mengantisipasi Karhutla di sejumlah daerah rawan tersebut pada tahun 2020 ini Pemprov Sumsel menganggarkan dana sekitar Rp37 miliar meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya Rp1,7 miliar, ujar Iriansyah.