Koba, Babel, (ANTARA) - Polsek Koba, Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, akan menutup aktivitas penambangan bijih timah ilegal di kawasan Marbuk, Pungguk, dan Kinari.
"Tindakan yang akan kami lakukan yaitu menutup kegiatan penambangan tanpa menimbulkan gejolak sosial," kata Kapolsek Koba AKP Deddy Nuary di Koba, Sabtu.
Hal itu dikemukakan Dedy menyikapi keluhan sejumlah warga di Kelurahan Berok dan Arung Dalam terhadap aktivitas penambangan bijih timah tanpa izin di kawasan Marbuk, Pungguk, dan Kinari yang jaraknya tidak jauh dari permukiman warga.
"Laporan warga tersebut tentu kami tindaklanjuti, segera kami tertibkan namun kami juga meminimalkan gejolak dengan penambang yang berasal dari berbagai tempat," ujarnya.
Pihaknya mengakui aktivitas penambangan bijih timah di lokasi eks PT Koba Tin itu sudah mulai marak kembali, bahkan sudah sering ditertibkan namun kembali terulang.
"Kami tentu tidak menyerah, terus ditertibkan sepanjang itu menimbulkan protes dan penolakan dari warga," ujarnya.
Sementara itu, seorang warga Koba, Syahroni mengatakan kegiatan penambangan bijih timah ilegal itu sudah cukup lama namun kadang terhenti kemudian jalan kembali.
"Para penambang terkesan membandel, kendati sempat ditertibkan ternyata hanya berhenti sementara dan kemudian kembali menambang," ujarnya.
Pihaknya meminta ketegasan aparat keamanan untuk mensterilkan kawasan tersebut dari aktivitas penambangan bijih timah liar.
"Dampak penambangan liar sangat jelas, limbah dibuang ke Sungai Berok, terjadi pendangkalan dan banjir yang bisa merendam ratusan rumah warga sekitar," ujarnya.
Berita Terkait
Qatar hubungi Arab Saudi tekankan de-eskalasi hindari konflik di kawasan
Rabu, 17 April 2024 10:41 Wib
Negara Timur Tengah tutup wilayah udara imbas serangan Iran
Minggu, 14 April 2024 11:25 Wib
Lebih dari 600 ribu anak di Rafah kelaparan di tengah serangan pasukan Israel
Minggu, 7 April 2024 19:48 Wib
Rupiah melemah jadi Rp15.962 di tengah kenaikan inflasi domestik
Selasa, 2 April 2024 11:06 Wib
Rupiah turun di tengah pasar tunggu rilis inflasi domestik
Senin, 1 April 2024 10:02 Wib
Antibiotik tak melulu diperlukan atasi radang telinga tengah
Kamis, 28 Maret 2024 13:28 Wib
Polisi: Nelayan jangan gunakan bom saat melaut
Selasa, 26 Maret 2024 11:53 Wib
Pencuri kena sial tertangkap setelah bobol rumah jaksa
Sabtu, 23 Maret 2024 10:55 Wib