Palembang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan mengalokasikan anggaran untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan mencapai Rp37 miliar.
Sekretaris Daerah Pemprov Sumsel Nasrun Umar di Palembang, Jumat mengatakan, dana tersebut meningkat signifikan dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp1,7 miliar.
"Kebijakan ini dilakukan Pemprov Sumsel untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan agar tidak terulang kembali seperti di tahun -tahun sebelumnya," katanya.
Anggaran sebesar Rp37 miliar, lanjutnya, akan diperuntukan bagi daerah di Sumsel yang rawan kebakaran hutan dan lahan di antaranya Kabupaten Ogan Komering Ilir Ogan Ilir, Musi Banyuasin, Banyuasin, Muara Enim, Penungkal Abab Lematang Ilir, Ogan Komering Ulu, Ogan Komering Ulu Timur,Musirawas dan Musirawas Utara.
Dia mengatakan Sumsel merupakan salah satu daerah status rawan kebakaran hutan dan lahan karena wilayahnya memiliki lahan gambut terluas kedua di Sumatera.
Dalam kaitan antisipasi kebakaran hutan dan lahan tahun 2020 sedang dan telah dilakukan Pemprov Sumsel diantaranya Gubernur dan Bupati serta wali kota se Sumsel telah bersinergi dan berkomitmen untuk melakukan pencegahan dan penanggulangan.
Selain itu Pemprov Sumsel telah membentuk tim terpadu pencegahan dan penanganan kebakaran hutan dan lahan berdasarkan SK Gubernur yang diketuai langsung Sekda dimana dibagai dalam 7 bidang program kerja (pokja).
Baca juga: Kabareskrim: Aplikasi rekam titik api akan permudah jerat pelaku
Baca juga: Sumsel alokasikan Rp37 miliar cegah karhutla
"Program tersebut adalah Pokja perencanaan, pokja deteksi dini, pokja bidang pembinaan dan pemberdayaan masyarakat petani, pokja bidang sosialisasi, pokja evaluasi, pokja patroli dan pokja bidang monev.
Tidak hanya itu, lanjut Sekda bahwa Pemprov Sumsel telah bekerjasama dengan Ditjen Penegakan Hukum (Gakum) KLHK, dan telah melaksanakan sosialisasi penegakan hukum pada 180 unit usaha kegiatan terkait pencegahan, sanksi dan proses penegakan hukum.
Selain itu juga meluncurkan aplikasi Lancang Kuning Nusantara , yaitu aplikasi untuk monitoring penanganan kebakaran hutan lahan secara webscreening yang dilakukan Polda Sumsel.
Walaupun saat ini sedang terjadi paparan COVID -19 tetapi tim tetap melaksanakan evaluasi kesiapsiagaan pengendalian kebakaran hutan dan lahan terhadap unit usaha, kegiatan dan membangun komitmen dengan unit-unit usaha di atas sektor perkebunan dan kehutanan serta pencegahan.
Pemprov Sumsel juga menyambut baik rencana antisipasi kebakaran hutan dan lahan yang terintegrasi dengan program berkaitan landscape dengan berbasis tapak.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI, Bambang Hendroyono dalam Video Coference mengatakan, kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Sumsel merupakan kebakaran yang berulang.
Melihat kilas ke belakang yang terjadi di tahun 2015 yang cukup besar dan tahun 2019, Sekjen juga berharap tidak terjadi di tahun 2020. Oleh karena itu dia juga menyarankan untuk melakukan beberapa pencegahan berbasis tapak (KPH).
Langkah-langkah pengendalian Karhutla berbasis tapak KPH tersebut diantaranya penguatan SDM, penguatan kapasitas dan peran serta masyarakat, peningkatan sarana dan prasarana, pencegahan karhutla, penegakan hukum.
Berita Terkait
Cegah anak kelelahan, Orang tua perlu atur waktu mudik
Kamis, 28 Maret 2024 15:56 Wib
Praktisi kesehatan: Jaga kebersihan mulut selama puasa
Kamis, 28 Maret 2024 14:26 Wib
Perempuan hamil maksimal usia 35 tahun cegah stunting
Rabu, 27 Maret 2024 12:27 Wib
Benarkah lele yang disebar ke saluran air mampu cegah DBD, ini argumennya
Selasa, 26 Maret 2024 4:05 Wib
Dokter sebut ibu dengan TB tetap bisa menyusui selama taat prokes
Senin, 25 Maret 2024 11:28 Wib
Cegah kebakaran, Kemenhub tak layani motor listrik mudik gratis
Sabtu, 23 Maret 2024 9:00 Wib
Semen Baturaja tingkatkan kualitas pabrik cegah kecelakaan kerja
Jumat, 22 Maret 2024 19:12 Wib
Orang tua diimbau awasi aktivitas anak cegah korban kejahatan jalanan
Sabtu, 16 Maret 2024 14:47 Wib