BKKBN bantu APD 12.218 bidan di Sumsel cegah penyebaran COVID-19

id BKKBN,virus,corona,COVID-19,penanganan corona,virus corona,covid-19,2019-ncov,novel coronavirus 2019

BKKBN bantu APD 12.218 bidan di Sumsel cegah penyebaran COVID-19

Kepala Perwakilan BKKBN Sumsel Nopian Andusti menyerahkan bantuan APD ke Ketua IBI Sumsel Lisa Mora Braksan di Palembang, Selasa (14/4/2020) ANTARA/Dolly Rosana

Palembang (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Sumatera Selatan menyerahkan bantuan 4.000 masker dan 10.000 sarung tangan untuk 12.218 bidan yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di daerah tersebut untuk mencegah penyebaran COVID-19.

Kepala BKKBN Sumsel Nopian Andusti di Palembang Selasa mengatakan bidan yang merupakan mitra strategis BKKBN disadari sangat rentan tertular karena bersentuhan langsung dengan pasien dan masyarakat sehingga sangat membutuhkan alat pelindung diri (APD) dalam menjalankan tugasnya.

"Di tengah pandemi COVID-19 ini, bidan tetap bertugas seperti biasa dalam melayani masyarakat, mulai dari membantu persalinan hingga pemasangan alat kontrasepsi. Mereka sejatinya sangatlah rentan, sehingga harus menggunakan APD dalam bertugas," kata dia.

Penyerahan bantuan ini dilakukan secara serentak melalui video confrence dengan aplikasi WebEx pada acara pembukaan Pertemuan Nasional Peningkatan Kesertaan Ber-KB tahun 2020 untuk Sumatera, Bali, Banten dan NTB.

BKKBN Sumsel menyerahkan bantuan kepada Ketua IBI Sumsel Lisa Mora Braksan di ruangan Rapat BKKBN Sumsel, Selasa.

Bantuan yang diberikan ini berupa 4.000 masker, 10.000 pasang sarung tangan medik. Selain itu, BKKBN juga memberikan bantuan alat kontrasepsi yakni suntikan 8.000 vials, pil 8.000 cycles dan kondom 800 lusin.

Bantuan alat kontrasepsi ini diharapkan dapat meringankan beban warga yang pendapatannya terganggu akibat dari penyebaran virus corona.

"Alat kontrasepsi ini akan diberikan ke bidan, terutama ke bidang yang mandiri dalam praktek," kata dia.

Ketua PD IBI Sumsel Lisa Mora Braksan mengatakan Mandiri Praktek Bidan (PMB) saat ini rentan dan mengkhawatirkan dalam menjalankan aktivitasnya di tengah pandemi virus corona ini.

“Banyak warga di perkotaan yang kembali ke kampung sehingga dikhawatirkan menjadi pembawa virus ke desa, sementara bidan tidak mengetahui riwayat pasiennya. Kami sangat mengapresiasi bantuan APD ini di tengah sulitnya mendapatkan APD di pasaran saat ini ,” kata dia.