Lagi, dua warga Padang positif COVID-19 tapi tanpa gejala

id positif corona di padang,penanganan corona,virus corona,corona,covid-19,2019-ncov,novel coronavirus 2019

Lagi, dua warga Padang positif COVID-19 tapi tanpa gejala

Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Feri Mulyani. (Antara/Ikhwan Wahyudi)

Padang, (ANTARA) - Dua warga Padang yang sebelumnya tanpa gejala terkonfirmasi positif Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) berdasarkan hasil tes laboratorium sehingga total positif menjadi 18 orang.

"Jika kemarin total positif 15 orang, ada penambahan tiga orang hari ini, pasien ke-16 meninggal dunia kemarin yang sebelumnya sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat M Djamil Padang," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Feri Mulyani di Padang, Jumat.

Sementara untuk pasien yang ke-17 dan ke-18 merupakan temuan dari hasil penelusuran kontak dengan pasien Nomor 06.

"Untuk pasien ke-18 merupakan tenaga medis dan diduga kuat sebelumnya melakukan kontak dengan pasien nomor 06 juga," kata dia.

Ia menyampaikan saat ini pasien ke-17 dan ke-18 menjalani isolasi mandiri di rumah karena kondisinya ringan.

Dengan demikian hingga saat ini jumlah pasien positif menjadi 18 dengan perincian dua meninggal dunia, dua dinyatakan sembuh dan 14 lainnya dalam perawatan.

Adapun sebaran pasien yang terkonfirmasi positif, di Kelurahan Andalas dua orang, Jati lima orang, Sawahan tiga orang, dan masing-masing satu orang di Kubu Marapalam, Gunung Pangilun, Lubuk Buaya, Ikur Koto, Kuranji, Anduring, Lubuk Lintah, dan Tanjung Saba Pitameh.

Sementarah berdasarkan data yang dihimpun Dinas Kesehatan Kota Padang hingga 10 April 2020 terdapat 3.371 pelaku perjalanan dari daerah terjangkit, 251 orang tanpa gejala, 36 orang dalam pemantauan, 30 pasien dalam pengawasan, 18 positif, dua meninggal, sembilan negatif, dua orang sembuh dan tiga orang menunggu hasil pengujian lab.

Terkait dengan sudah ditemukannya kasus positif, namun tanpa gejala, Feri Mulyani mengimbau warga melakukan pembatasan sosial agar tidak tertular.

Ia menjelaskan corona itu hidup di inangnya, yaitu manusia, virus ada di dalam saluran pernafasan dalam cairan, ketika ada yang batuk maka tutup mulut dengan tisu atau sapu tangan.

Kemudian yang perlu dilakukan agar tidak tertular adalah melakukan pembatasan sosial untuk menghindari terkena droplet atau cairan dari mulut pasien yang positif.

"Jarak droplet itu paling kurang satu meter, jadi jarak aman dengan orang lain satu meter minimal," katanya.

Kemudian ia mengimbau semua warga tidak hanya di zona merah, namun semua wilayah, untuk sementara waktu tidak bepergian ke tempat umum.

"Kalau pun terpaksa harus bepergian usahakan pakai masker, kita tidak pernah tahu ada orang yang ternyata pembawa virus, namun tanpa gejala," katanya.