Gubernur Sumsel minta warga melapor bila mengalami gejala corona

id Gubernur, gejala, corona, lapor,penanganan corona,virus corona,corona,covid-19,2019-ncov,novel coronavirus 2019

Gubernur Sumsel minta warga melapor bila mengalami gejala corona

Gubernur Sumsel Herman Deru. ANTARA/HO-Humas Pemprov Sumsel

Palembang (ANTARA) - Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru minta masyarakat di daerah itu melapor kepada petugas kesehatan atau perangkat pemerintahan setempat bila mengalami gejala terpapar virus corona baru (COVID-19).

"Corona bukan aib bahkan virus COVID-19 itu justru mengundang batin setiap insan untuk mengulurkan bantuan," kata dia di Palembang, Kamis.

Bantuan kepada mereka yang terjangkit virus tersebut, katanya, diberikan, baik kepada keluarganya maupun yang bersangkutan secara langsung.

“Corona ini bukan aib, justru naluri batin kita diajak untuk membantu, baik keluarganya maupun yang bersangkutan yang terdampak COVID ini,” kata dia.

Bantuan alat pelindung diri yang diserahkan BUMN kali ini, antara lain penetralisir udara, helm dan baju, cairan pembersih tangan, "scanner", temperatur, "oxigen spray", multivitamin 2.325 kotak, serta sembako.

Gubernur Herman mengakui adanya suatu kebanggaan saat bantuan terus berdatangan terkait dengan penanganan penyebaran virus tersebut.

Hal itu, katanya, menandakan bahwa Pemprov Sumsel tidak bekerja sendiri dalam mengatasi pandemi COVID-19.

“Virus corona selama belakangan ini menjadi 'trending' topik di dunia, tidak hanya virusnya tapi turunannya. Apa itu ialah kecemasan, kecemasan antarmanusia, antara individu dan kecemasan terhadap penurunan perekonomian," kata dia.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada wartawan yang tidak henti-hentinya menyebarluaskan informasi mengenai COVID 19.

Wartawan, kata dia, sebagai profesi yang dibutuhkan masyarakat terutama terkait dengan kondisi pandemi dan dampaknya.

Bahkan, kata dia, masyarakat sadar virus itu dapat dicegah dan diobati, tergantung narasinya, sedangkan wartawan mempunyai musuh besar yakni berita bohong.

Ia mengingatkan wartawan agar tidak membuat berita secara berlebihan, dibesar-besarkan, dan tanpa data karena hal itu bisa berbahaya bagi masyarakat luas.

"Memang tidak mudah mengatasi hal tersebut dan harus kerja sama dalam mencegah COVID-19," kata dia.