Politeknik Sriwijaya bantu pembuatan ADP bagi tenaga medis

id polsri,penanganan corona,virus corona,corona,covid-19,2019-ncov,novel coronavirus 2019

Politeknik Sriwijaya bantu pembuatan ADP bagi tenaga medis

Mahasiswa menunjukkan prinsip kerja mesin 3D Printer pada Pekan Teknologi di Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang, Sumsel, Selasa (18/6/2019). . ANTARA FOTO/Feny Selly/pd. (ANTARA FOTO/FENY SELLY)

Palembang (ANTARA) - Sekretaris Daerah Sumatera Selatan Nasrun Umar mengatakan Politeknik Negeri Sriwijaya membantu pemerintah daerah mengatasi kekurangan alat pelindung diri bagi tenaga medis yang merawat pasien dalam pengawasan dan orang dalam pemantauan.

"Mahasiswa Politeknik Sriwijaya (Polsri) telah membuat alat pelindung diri (APD) untuk para medis yang sedang merawat pasien," kata Sekda di Palembang, Kamis.

Menurut dia, Unsri bersama Polsri telah memproduksi alat pelindung wajah untuk digunakan tenaga kesehatan yang akan sangat membantu dalam upaya penanganan COVID -19.

Apalagi APD, katanya, masih ketersediaan alat pelindung diri sangat minim sehingga dengan adanya karya mahasiswa tersebut itu sangat membantu.

Selain dapat membantu tenaga medis dalam perawatan dan paparan COVID -19, ujar dia, APD juga membuka peluang kerja.
Sejumlah mahasiswa memproduksi pelindung wajah (face shield) di Laboratorium CNC Politeknik Negeri Sriwijaya di Palembang, Sumatera Selatan, Senin (6/4/2020). ANTARA FOTO/Feny Selly/wsj. (ANTARA FOTO/FENY SELLY)

Selain itu, menurut Nasrun, sektor ketenagakerjaan juga telah membantu memproduksi ribuan masker dan telah didistribusikan ke masyarakat.

Pemprov berharap agar pemerintah pusat juga segera mendukung ketersediaan APD untuk tenaga kesehatan di daerah itu. Karena dalam satu hari setiap rumah sakit membutuhkan minimal 15 APD.

Sementara Sumsel memiliki lima rumah sakit utama, dan 47 rumah sakit rujukan, sehingga ketersediaan APD masih sangat dibutuhkan.

"Jadi APD itu masih sangat dibutuhkan bagi masalah di setiap daerah dalam menangani COVID -19 tersebut," ujar Sekda.

Sekda juga mendorong agar Kemendagri segera mengirimkan data perusahaan lokal yang ada di Sumsel yang dapat memproduksi APD.

Pemprov Sumsel juga meminta agar Kemenaker dapat mempercepat pemberian kartu prakerja untuk masyarakat yang terdampak perekonomiannya karena COVID-19, kata dia.