Kabupaten OKU dirikan tiga posko penanganan COVID-19

id posko covid-19,corona,penanganan corona ,bpbd oku

Kabupaten OKU dirikan tiga posko penanganan COVID-19

Salah satu Posko Terpadu Percepatan Penanganan COVID-19 yang didirikan di halaman Kantor Pemkab OKU di Baturaja, Selasa (7/4). (ANTARA/Edo Purmana)

Baturaja (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan mendirikan tiga unit posko terpadu percepatan penanganan virus corona atau COVID-19 untuk memantau pergerakan warga pendatang yang masuk ke kabupaten ini.

"Tiga unit posko ini masing-masing dipusatkan di SPBU Lubuk Batang, Simpang Trans Batumarta dan di halaman Kantor Pemkab OKU," kata Kepala BPBD Ogan Komering Ulu (OKU) Amzar Kristofa didampingi Kabid Rehabilitasi dan Rekontruksi, Paisol di Baturaja, Selasa.

Posko terpadu penanganan COVID-19 ini didirikan di pintu masuk ke Kabupaten OKU untuk memantau pergerakan warga pendatang dari luar daerah yang datang ke kabupaten setempat.

"Khususnya warga pendatang dari Kota Palembang dan Prabumulih serta Pulau Jawa," katanya.

Di setiap posko tersebut, kata dia, pihaknya menyiagakan masing-masing enam orang personel dari BPBD OKU, Polres, Kodim, Satpol PP, Dinas Perhubungan dan Dinas Kesehatan setempat.

"Personel yang disiagakan sebanyak 4-6 orang dari masing-masing instansi tersebut selama 24 jam secara bergantian," kata dia.

Di posko ini juga dilengkapi peralatan medis dan alat pengukur suhu tubuh untuk memeriksa kesehatan para warga yang baru datang tersebut.

"Setiap warga pendatang dari luar daerah yang masuk ke Kabupaten OKU wajib melapor di posko tersebut untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan dan suhu tubuh," ujarnya.

Kabid Rehabilitasi dan Rekontrukis BPBD OKU, Paisol menambahkan berdasarkan hasil pantauan hingga hari ini tercatat ratusan orang pendatang warga OKU yang datang dari luar daerah seperti Pulau Jawa dan Bali terdata di Posko Trans Batumarta.

"Rata-rata semua pendatang ini tiba di OKU pada malam hari. Untuk tadi malam saja di Posko Batumarta tercatat sebanyak 84 orang perantau yang pulang kampung," ungkapnya.

Menurut dia, para pendatang ini sudah dilakukan pemeriksaan kesehatan dan diwajibkan melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing.

"Seluruh warga pendatang yang terdata ini wajib melakukan isolasi di bawah pengawasan petugas kami," ujarnya.