PLN S2JB alokasikan Rp165 miliar bantu warga tak mampu

id corona,virus,COVID-19,pln,listrik

PLN S2JB alokasikan Rp165 miliar bantu warga tak mampu

Petugas PLN memeriksa kWH meter pelanggan dengan menjalankan protokol penanganan COVID-19. (ANTARA/HO/20)

Palembang (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu mengalokasikan senilai Rp165 miliar untuk pembebasan dan diskon pembayaran listrik bagi warga tak mampu.

General Manajer PLN Unit Induk Wilayah Sumatera Selatan, Jambi, dan Bengkulu (S2JB) Daryono di Palembang, Selasa,mengatakan bantuan ini diberikan setidaknya kepada satu juta masyarakat kurang mampu selama tiga bulan ke depan terhitung April 2020 untuk membantu dalam menghadapi pandemi COVID-19.

Dia mengatakan bantuan pembebasan pembayaran listrik itu diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu dengan daya 450 volt ampere (VA) dan diskon pembayaran sebesar 50 persen bagi masyarakat kurang mampu daya 900 VA.

Sebanyak 585.594 pelanggan dengan daya 450 VA dan 473.957 pelanggan daya 900 VA yang akan mendapatkan bantuan ini di Sumsel, Jambi dan Bengkulu.

PLN berharap dengan adanya bantuan ini dapat memudahkan masyarakat kurang mampu menghadapi pelemahan ekonomi di tengah pandemi COVID-19.

Sementara itu, Gubernur Sumsel Herman Deru menuturkan, listrik gratis dan diskon PLN ini merupakan kebijakan dari pemerintah pusat.

Menurutnya jika tidak segera direalisasikan akan menimbulkan polemik di masyarakat.

“Walaupun melalui persyaratan tertentu, namun harus segera disebarkan ke masyarakat luas,” ujar dia.

Provinsi Sumatera Selatan memiliki lebih dari 300.000 pelanggan daya 450 VA dengan jumlah tagihan sebesar Rp16 miliar. Sedangkan pelanggan subsidi daya 900 VA terdapat 309.047 dengan jumlah tagihan lebih dari Rp19 miliar.

Provinsi Jambi terdapat 111.589 pelanggan daya 450 VA dengan tagihan sebesar Rp5,2 miliar dan pelanggan daya 900 VA subsidi sebanyak 79.318 dengan tagihan sebesar Rp4,6 miliar.

Sedangkan, di Bengkulu terdapat lebih dari 127.000 pelanggan daya 450 VA dengan tagihan hampir mencapai Rp5 miliar dan daya 900 VA sebanyak 85.000 pelanggan dengan tagihan Rp4,8 miliar.

“Ini merupakan salah satu bentuk perhatian pemerintah dalam membantu masyarakat. Termasuk di Sumsel yang mengalami kesulitan di tengah pademi COVID-19,” kata dia.