Belitung,Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menyediakan fasilitas rumah singgah bagi tenaga medis COVID-19 di daerah itu yang dapat dimanfaatkan sebagai tempat tempat beristirahat selepas bertugas.
"Mungkin para tenaga medis bisa rehat dengan tenang tanpa ada gangguan dan ke rumah sakit juga dekat," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Belitung, MZ Hendra Caya di Tanjung Pandan, Sabtu.
Menurut dia, rumah singgah juga bermanfaat bagi tenaga medis yang memiliki rasa kekhawatiran ketika pulang ke rumah karena tidak ingin kontak langsung dengan keluarga guna mengantisipasi penularan COVID-19.
"Mungkin di situ akan lebih tenang tidak melihat anak, istri,suami atau keluarga lainnya sehingga misalnya terpapar dia tidak khawatir dengan keluarga," ujarnya.
Hendra menjelaskan, fasilitas yang disediakan di rumah singgah tersebut antara kamar tidur, televisi, dan pendingin ruangan.
Dengan sebanyak 14 kamar dan 28 tempat tidur yang tersedia dan siap untum digunakan bagi tenaga medis yang hendak beristirahat atau tinggal sementara di tempat itu.
"Jadi ada 14 kamar yang memang sudah kami siapkan dan minggu depan sudah bisa digunakan," katanya.
Ia berharap, dengan adanya fasilitas rumah singgah tersebut dapat dimanfaatkan sebaik mungkin oleh tenaga medis yang saat ini sedang bertugas merawat pasien COVID-19.
"Dapat digunakan untuk beristirahat karena takut mau pulang ke rumah jadi kami sediakan isolasi rumah singgah itu," ujarnya.
Berita Terkait
Sapi terjangkit LSD tidak sah sebagai hewan kurban
Rabu, 24 April 2024 15:58 Wib
Tiga koordinator tambang liar Kolongbuntu Bangka ditetapkan jadi tersangka
Sabtu, 20 April 2024 13:26 Wib
OJK mencatat penyaluran kredit di Sumbagsel capai Rp278,29 triliun
Jumat, 19 April 2024 7:41 Wib
Pelaporan SPT Tahunan PPh di Sumsel naik 7 persen
Senin, 15 April 2024 18:57 Wib
OJK temukan 1.151 aktivitas keuangan ilegal di wilayah Sumbagsel
Senin, 15 April 2024 19:05 Wib
Memperingati malam Lailatul Qadar, Ribuan warga Desa Mancung bersuka cita rayakan 7 likur
Minggu, 7 April 2024 10:03 Wib
Sungai kian dangkal buaya di Babel terancam dan mengancam
Jumat, 15 Maret 2024 11:27 Wib
Bahasa Suku Lum terancam puna karena tak digunakan dalam percakapan
Sabtu, 9 Maret 2024 9:59 Wib