Empat orang TKI pulang kampung, aparat hadang di perbatasan Tulungagung

id tki tulungagung, pekerja migrant indonesia, pmi tulungagung, buruh migrant, pandemi corona, covid-19,penanganan corona,v

Empat orang TKI pulang kampung, aparat hadang di perbatasan Tulungagung

Petugas gabungan melakukan pemerikaaan terhadap sejumlah kendaraan yang dicurigai terdapat rombongan pekerja migran yang barusan datang dari Malaysia dan Brunei, di perbatasan Tulungagung-Kediri, jalan raya Ngantru, Tulungagung, Jumat (3/4) (HO)

Tulungagung, Jatim (ANTARA) - Sedikitnya lima orang pekerja migran Indonesia yang berniat pulang kampung ke daerah asalnya di Tulungagung dan Blitar, dihadang aparat gabungan di perbatasan Tulungagung-Kediri pada Jumat (2/4) hingga Sabtu dini hari.

Kabag Humas Pemkab Tulungagung Galih Nusantoro, Sabtu mengatakan, razia dilakukan untuk cegah dini risiko penyebaran virus corona melalui warga yang baru datang dari daerah terpapar, baik yang dari luar negeri seperti pekerja migran, maupun dari kota/kabupaten di Indonesia tapi masuk kategori zona merah.

"Razia semalam dilakukan karena kami mendapat informasi ada sejumlah TKI (PMI) yang pulang kampung atau mudik awal," kata Galih menjelaskan.

Hasil razia itu, lima orang "diamankan". Rinciannya, tiga orang berstatus PMI dari Tulungagung, dan dua orang lainnya berasal dari Blitar. Mereka dijemput dari Surabaya dan pulang berombongan ke kampung halamannya menggunakan sarana angkutan darat minibus umum.
Baca juga: Sebanyak 35.995 orang pekerja imigran dari Malaysia pulang melalui Kepri
Baca juga: 32.192 pekerja Indonesia pulang dari negara terdampak COVID-19


"Mereka sudah diperiksa oleh petugas dari dinas kesehatan dan dinas tenaga kerja. Dicek juga klinisnya, suhu tubuh dan sebagainya," kata Endro, tim subbag humas dari Polres Tulungagung.

Belum ada indikasi para PMI mengalami gejala sakit. Tiga PMI yang berasal dari Tulungagung kini diwajibkan isolasi mandiri di rumah masing-masing. Sementara dua PMI lain asal Blitar berikut sopir travel dipersilahkan melanjutkan perjalanan ke Blitar dan direkomendasi menjalani swakarantina.

"Observasi sempat dilakukan sejak tadi malam dan baru selesai siang tadi. Selanjutnya sudah boleh pulang tapi harus menjalani isolasi mandiri di rumah hingga ambang batas masa inkubasi 14 hari," ujarnya.

Bupati Tulungagung Maryoto Birowo menyatakan, pihaknya bersama jajaran TNI dan kepolisian memprediksi gelombang mudik awal dari kelompok buruh atau pekerja migran asal daerahnya mencapai 5 ribu hingga 7 ribu orang. Mereka akan datang secara bergelombang hingga Lebaran, yang jatuh pada bulan Mei.

"Kami mengantisipasinya dengan melakukan skrining ketat," kata Bupati Maryoto Birowo.

Untuk pekerja migran yang berisiko dan masuk ODP akan diminta melakukan isolasi mandiri di rumah secara ketat, atau mengikuti program karantina di IAIN Tulungagung yang  telah dipersiapkan.

Baca juga: Hasil rapid test negatif, 67 ODP di rumah sehat COVID-19 Sumsel diizinkan pulang