Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir pekan bergerak menguat terbawa naiknya harga minyak dunia.
Pada Jumat pagi pukul 09.48 WIB, rupiah bergerak melemah 50 poin atau 0,3 persen menjadi Rp16.445 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.495 per dolar AS.
"Pagi ini sebagian aset berisiko yaitu indeks saham Asia dibuka menguat mengikuti penguatan indeks saham AS karena prospek kenaikan harga minyak mentah dunia yang bisa mengangkat harga saham "big cap" perusahaan minyak," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Jumat.
Kendati demikian, lanjut Ariston, penguatan rupiah karena naiknya harga minyak harusnya sementara karena pasar masih dihadapkan pada kenyataan perlambatan ekonomi karena wabah COVID-19.
Penularan COVID-19 masih menunjukkan peningkatan di seluruh dunia kecuali di China. Banyak negara yang melakukan pembatasan pergerakan masyarakat yang memicu penurunan aktivitas ekonomi.
Amerika Serikat pada Kamis (2/3) kemarin melaporkan jumlah orang yang mengajukan klaim tunjangan pengangguran mingguan meningkat tajam menembus rekor di angka 6,65 juta klaim, padahal rata-rata hanya di kisaran 250 ribu klaim.
"Oleh karena itu rupiah masih bisa tertekan hari ini karena COVID-19 dan dampak negatifnya ke perekonomian," kata Ariston.
Ariston memperkirakan rupiah pada hari ini akan bergerak di kisaran Rp16.350 per dolar AS hingga Rp16.600 per dolar AS.
Berita Terkait
Rupiah melemah karena dolar AS rebound
Jumat, 22 Maret 2024 9:50 Wib
Harga emas turun karena penguatan indeks dolar AS
Rabu, 13 Maret 2024 8:10 Wib
Rupiah naik dipengaruhi peluang pemangkasan dolar AS
Kamis, 7 Maret 2024 10:18 Wib
Harga emas naik
Sabtu, 24 Februari 2024 9:43 Wib
Analis: Pemilu aman dukung penguatan rupiah terhadap dolar AS
Kamis, 15 Februari 2024 10:51 Wib
Polisi ungkap kasus peredaran uang palsu dolar Singapura
Rabu, 31 Januari 2024 15:12 Wib
Rupiah anjlok menjadi Rp15.826 per dolar AS tertekan kinerja dolar AS
Kamis, 25 Januari 2024 16:17 Wib
Nilai ekspor Sumsel capai 464,65 juta dolar AS pada November 2023
Kamis, 4 Januari 2024 7:59 Wib