Cerita Nadia Ahadi berbagi kebahagiaan lewat "Cloud 9"

id Nadia Ahadi,Cloud 9,single

Cerita Nadia Ahadi berbagi kebahagiaan lewat  "Cloud 9"

Nadia Ahadi (ANTARA/HO)

....Jadi aku suka kasih advise. Jadi hadirnya single 'cloud 9' ini juga yang melatarbelakangi adalah curhatnya teman-teman....
Jakarta (ANTARA) - Penyanyi muda Nadia Ahadi merilis single bertajuk "Cloud 9" bersamaan dengan klip videonya, yang berkisah tentang bagaimana dirinya tetap bisa berbagi kebahagiaan pada orang-orang di sekelilingnya dengan cara yang sederhana.

"Lagunya sebenarnya bercerita tentang bagaimana aku bisa membantu teman atau keluarga yang lagi bersedih, jadi sebenarnya posisi aku jadi penghibur mereka yang lagi sedih supaya jadi bisa senang lagi," ujarnya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.

Melalui lagu tersebut Nadia ingin mengirim pesan bagaimana bisa berbagi kebahagiaan ke keluarga dan teman teman yang dia sayangi.

Nadia mengaku ketika berada di sekolah, dirinya memang kerap dijadikan tempat mencurahkan persoalan, terlebih lagi soal masalah percintaan.

"Jadi aku suka kasih advise. Jadi hadirnya single 'cloud 9' ini juga yang melatarbelakangi adalah curhatnya teman-teman," ujar gadis yang baru saja berulang tahun ke 17 itu.

Menurut perempuan yang piawai bermain piano, drum, gitar dan ukulele ini, judul "Cloud 9" dipilih karena seperti metafora sebuah tempat yang menyenangkan, ajaib dan seperti di dunia fiksi.

"Kayak kalau kita lagi ada di awan-awan kan senang. Kayak suatu tempat di ketinggian yang ajaib. Ya emang kayak fiksi gitu sih," ujarnya.

Kebiasaannya berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Inggris di rumah maupun di sekolah membuatnya merasa lebih nyaman menciptakan sebuah lagu dalam bahasa Inggris.

Dia mengaku musiknya banyak terinspirasi dari musisi luar seperti Billie Eilish, Phum Viphurit dan Dodie.

Dalam menciptakan musiknya, Nadia berkolaborasi dengan Mery Kasiman (arranger & music producer), Julian Marantika (piano), Dimas Pradipta (drum/recording engineer/mixing & mastering), Doni Sunjoyo (bass), Yoshua Perwirana (gitar) dan Ricky Sophian (recording engineer).