RS M. Hoesin Palembang optimalkan 92 tenaga medis tangani COVID-19

id COVID-19, corona, rsmh palembang, tenaga medis rsmh, pdp sumsel, odp sumsel,Ruang isolasi rsmh palembang

RS M. Hoesin Palembang optimalkan 92 tenaga medis tangani  COVID-19

Direktur Medik dan Perawatan Rumah Sakit Umum Pusat Muhammad Hoesin (RSMH) Palembang, dr Zubaidah (tengah), Senin (30/3/2010). (ANTARA/Aziz Munajar/20)

Palembang (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Pusat Muhammad Hoesin Palembang mengoptimalkan 92 tenaga medis yang terdiri dari 26 dokter berbagai spesialis dan 66 perawat dalam menangani COVID-19.

Direktur Medik dan Perawatan Rumah Sakit Umum Pusat Muhammad Hoesin (RSMH) Palembang, dr Zubaidah, Senin, mengatakan para tenaga medis telah dilengkapi Alat Pelindung Diri (APD) memadai dan diberikan keringanan pola bertugas selama penanganan COVID-19.

"Dulu tugas dua malam baru libur, sekarang setelah check in malam langsung libur, sebab tingkat stressing tenaga medis ternyata agak tinggi dalam penanganan COVID-19," ujar dr Zubaidah di Palembang.

Meski berstatus rumah sakit rujukan utama di Provinsi Sumatera Selatan, menurutnya RSMH Palembang akan membatasi Pasien Dalam Pemantauan (PDP) yang masuk agar tetap mampu terawat maksimal oleh para tenaga medis.

RSMH Palembang akan merawat PDP dengan pneumonia atau sudah dalam kondisi berat dan membutuhkan alat bantu napas (ventilator), sedangkan PDP tanpa pneumonia akan mendapat perawatan dari empat rumah sakit rujukan lain, 45 rumah sakit second line di Sumsel, atau rumah sehat di wisma atlet Jakabaring Palembang.

Adanya kriteria khusus tersebut mengantisipasi kemungkinan lonjakan pasien mengingat jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Sumsel terus meningkat sementara jumlah petugas medis di terbatas.

Selain kesiapan tenaga medis, pihaknya juga menambah kapasitas ruang isolasi bertekanan negatif menjadi 20 kamar dengan ventilator di Ruang Borang dan 25 kamar tanpa ventilator di Ruang Ogan.

"Saat ini 50 persen kamar sudah siap, mungkin dalam minggu-minggu ini sudah siap semua," tambah dr Zubaidah.

Kendati telah siap sepenuhnya, ia meminta masyarakat untuk tetap waspada dan selalu menerapkan pola hidup sehat agar tidak terjadi lonjakan pasien yang tinggi.

"Peningkatan kasus COVID-19 di daerah-daerah terjadi karena kegagalan untuk mencegah penularan, oleh sebab itu kami sangat mengimbau masyarakat tetap di rumah dengan menjaga kesehatan, sebab itu yang paling utama," kata dr Zubaidah.

Sementara hingga 30 Maret 2020, RSMH masih merawat delapan PDP yang sedang diperiksa spesimennya oleh Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Palembang.