BKKBN Sumsel andalkan Kampung KB tekan laju pertumbuhan penduduk

id KB,BKKBN,Kampung KB

BKKBN Sumsel andalkan Kampung KB tekan laju pertumbuhan penduduk

Peletakan batu pertama peresmian Saung Kampung KB Air Klutum, Desa Batu Winangun, Kecamatan Lubuk Raja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, oleh Bupati OKU Kuryana Aziz, Sabtu (28/3). (ANTARA/HO/20)

Palembang (ANTARA) - Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Sumatera Selatan mengandalkan Kampung KB yang menjadi bagian dari program Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana “Bangga Kencana” untuk menekan Laju Pertumbuhan Pendudukan.

Kepala Perwakilan BKKBN Sumsel Nopian Andusti mengatakan sejauh ini Sumsel telah memiliki 430 Kampung KB yang tersebar di 17 kabupaten/kota.

“Kampung KB merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang tinggal di perkampungan yang sangat rentan atas masalah sosial dan ekonomi. Melalui program Bangga Kencana ini, kami terus mendorong agar Kampung KB di Sumsel semakin optimal fungsinya,” kata dia.

Ia mengatakan Kampung KB ini dibina secara bersama-sama secara lintas sektoral, mulai dari pemerintah, masyarakat, hingga kalangan swasta.

Salah satu contoh pembinaannya, pemerintahan desa membangun balai pertemuan (saung) di Kampung KB Ogan Komering Ulu yang dapat dimanfaatkan para Penyuluh Lapangan KB (PLKB) untuk menyosialisasikan mengenai program KB.

“Saung ini dibangun menggunakan dana desa, dan kami harap hal ini bisa diikuti oleh kampung atau desa lain di Sumsel,” kata setelah peletakan batu pertama peresmian Saung Kampung KB Air Klutum, Desa Battu Winangun, Kecamatan Lubuk Raja, Kabupaten OKU.

Sementara itu, Bupati Ogan Komering Ulu Kuryana Aziz mengatakan sampai saat ini OKU sudah memiliki 26 Kampung KB, dengan 27 penyuluh.

Ia mengakui angka kelahiran bayi dari wanita usia subur (TFR) di daerahnya masih terbilang tinggi karena di atas angka rata-rata nasional.

Sementara, berdasarkan hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia, TFR (jumlah kelahiran bayi dari wanita usia subur) di angka 2,8 (melewati dua orang tapi tidak mencapai angka tiga orang).

Capaian itu tidak menggembirakan mengingat angka 2,8 itu sudah dicapai pada satu dekade sebelumnya. Hal itu, artinya terjadi stagnasi pada program Kependudukan dan KB.

Oleh karena itu, tidak heran kiranya Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla menargetkan angka TFR pada 2017 telah menembus angka 2,3 secara nasional, sedangkan Sumsel ditargetkan 2,4.

Oleh karena itu, Pemkab OKU terus berupaya agar masyarakat dapat dengan mudah mengakses layanan KB.

“Kami menilai melalui Kampung KB ini masyarakat akan lebih mudah mendapatkan layanan KB,” kat dia.