Persiapan akomodasi jemaah haji Indonesia di Mekah hampir tuntas

id transportasi haji,pemondokan haji Indonesia, konsumsi haji, mekkah, masjidil haram

Persiapan akomodasi jemaah haji Indonesia  di Mekah hampir tuntas

Rombongan jamaah kembali setelah menunaikan ibadah di Masjidil Haram, Mekkah, Rabu (24/7/2019). Mereka diangkut dengan menggunakan bus shalawat yang beroperasi selama 24 jam dan melayani 9 rute di 7 zona yang dihuni oleh jamaah dari Indonesia. ANTARA/Hanni Sofia/aa

Jakarta (ANTARA) - Persiapan layanan akomodasi jemaah haji Indonesia di Mekah, Arab Saudi sudah hampir selesai dengan penyediaan layanan akomodasi dan konsumsi secara keseluruhan ditargetkan selesai pada pekan kedua April, kata Konsul Haji KJRI Jeddah Endang Jumali.

Menurut Endang, petugas penyiapan layanan jemaah haji Indonesia yang terdiri dari tiga tim sudah berangkat secara bertahap ke Arab Saudi sejak pertengahan Februari.

"Akomodasi Mekah penyiapannya sudah hampir final. Sampai saat ini sudah ada deal atau kesepakatan harga untuk 204.755 orang atau sekitar 97.75 persen dari total kebutuhan," ujar Endang Jumali dalam rilis yang dikirimkan dari Jeddah dan diterima di Jakarta, Sabtu.

Untuk akomodasi di Madinah, kata dia, sudah ada kesepakatan untuk 21.015 jemaah, atau baru mencapai 34 persen dari target.

Dalam hal konsumsi, tim penyiapan sudah menyelesaikan proses verifikasi dokumen dengan kondisi yang ada di lapangan dan selanjutnya akan melakukan negosiasi harga dengan pendaftar yang lolos verifikasi.

"Sekarang tim sudah deal harga dengan 25 perusahaan konsumsi di Mekah. Untuk penyediaan layanan konsumsi jemaah di Madinah dan bandara, belum masuk tahap negosiasi harga," kata Endang.

Semua layanan akomodasi dan konsumsi ditargetkan selesai pada pekan kedua April. Sementara untuk layanan transportasi baru menyelesaikan tahapan penilaian dan verifikasi dokumen serta lapangan yang ditargetkan selesai akhir April.

Proses pengadaan akomodasi dan konsumsi, kata Endang, masih terfokus di Mekkah dan tim penyiapan belum dapat pergi ke Madinah karena adanya jam malam di Arab Saudi.

Proses pengadaan akan berhenti sampai tahapan berita acara kesepakatan belum pada kontrak dan pembayaran uang muka. Kedua hal itu baru bisa dilakukan setelah sistem e-Hajj dibuka kembali.