Jakarta (ANTARA) - Ahli sekaligus praktisi kesehatan Prof Dr dr Ari Fahrial Syam mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membuka lapisan pembungkus jenazah pasien positif atau yang terduga COVID-19 untuk menghindari penularan virus orang-orang di sekitarnya.
Prof Ari dalam keterangannya pada media melalui konferensi video di Jakarta, Jumat, mengatakan jenazah pasien COVID-19 masih bisa menularkan virus bernama resmi SARS-CoV 2 jika terdapat percikan cairan saat plastik pembungkusnya dibuka kembali.
Jika cairan tersebut menempel di tubuh lalu masuk ke dalam tubuh seseorang melalui berbagai bagian mukosa, bisa menginfeksi. "Ketika dibuka ada percikan-percikan yang keluar ketika proses pembukaan, ketika terkena ke badan kita, kemudian tersenggol ke tubuh kita yang lain, kita kena," jelas Ari.
Jenazah pasien COVID-19 akan dimandikan di rumah sakit oleh petugas pemulasaran. Petugas harus mengenakan alat pelindung diri lengkap seperti masker N95, pelindung mata, sarung tangan, dan baju hazmat. Setelah itu, jenazah akan dibungkus sangat rapat, sehingga tidak ada cairan yang bisa keluar.
Setelahnya, kata Ari, jenazah bisa dibawa ke rumah duka atau langsung dikebumikan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan, yaitu menjaga jarak. "Oleh karena itu kami meminta pengertian dari masyarakat ketika ada keluarga yang mengalami musibah ini, dan sudah terbungkus rapi dari rumah sakit tidak boleh dibuka lagi," kata Ari.
Sebelumnya salah seorang pasien dalam pengawasan (PDP) yang masih menunggu hasil tes COVID-19 meninggal di Kabupaten Kolaka Sulawesi Tenggara. Pihak keluarga membawa jenazah pasien yang telah terbungkus rapi dan membongkarnya di rumah duka.
Masyarakat diminta tetap berada di rumah untuk mengurangi penyebaran penularan virus. Sedangkan apabila harus keluar karena kebutuhan yang mendesak agar masyarakat tetap menjaga jarak fisik dengan orang lain untuk mencegah terjadinya penularan virus ketika di luar rumah.
Prof Ari mengatakan peningkatan kasus COVID-19 di Indonesia masih akan tetap terjadi apabila masyarakat masih banyak yang berkerumun di luar rumah, sehingga memungkinkan adanya transmisi lokal virus SARS-CoV 2.
Berita Terkait
Dinkes Palembang catat 12 kasus aktif COVID-19 pekan pertama 2024
Senin, 8 Januari 2024 12:24 Wib
Dinkes Palembang cegah penyebaran COVID-19 jelang Natal-Tahun Baru
Senin, 11 Desember 2023 12:30 Wib
Virus corona Arcturus muncul di Rusia
Rabu, 19 April 2023 13:09 Wib
Sumsel mendapat alokasi 26.682 dosis vaksin COVID-19 penguat kedua
Senin, 30 Januari 2023 20:16 Wib
Booster kedua untuk masyarakat umum
Kamis, 26 Januari 2023 17:36 Wib
342.587 warga Palembang sudah vaksinasi COVID-19 dosis ketiga
Jumat, 23 Desember 2022 22:09 Wib
Satgas: Pasien COVID-19 di Babel bertambah 15 jadi 86 orang
Kamis, 15 Desember 2022 11:52 Wib
Penerima vaksin COVID-19 penguat di Kabupaten OKU 52.699 jiwa
Senin, 5 Desember 2022 23:34 Wib