BEM KM Unsri bantu petani selesaikan sengketa lahan

id bem unsri, sengekta lahan, bem unsri bantu selesaikan senketa lahan, kionflik agraria,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang

BEM KM Unsri bantu petani  selesaikan sengketa lahan

Presiden Mahasiswa KM Unsri, Muadz ketika memberikan keterangan pers. (ANTARA/Yudi Abdullah/20)

Palembang (ANTARA) - Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Sriwijaya (BEM KM Unsri) Palembang berupaya membantu petani di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan menyelesaikan sengketa lahan dengan pihak perusahaan perkebunan PT Arta Prigel.

"Kami terpanggil membantu menyelesaikan sengketa lahan antara petani dengan perusahaan perkebunan besar karena dampak sengketa berkepanjangan itu pada 21 Maret 2020 terjadi insiden berdarah yang mengakibatkan dua petani meninggal dunia," kata Presiden Mahasiswa KM Unsri, Muadz di Palembang, Kamis.

Untuk membantu petani, BEM KM Unsri akan melakukan pendekatan dengan pemerintah daerah dan pusat serta pihak terkait termasuk PT Arta Prigel guna menemukan solusi yang tepat mengakhiri sengketa lahan di Kabupaten Lahat dan daerah Sumsel lainnya.

Dia menjelaskan, Sumsel menjadi salah satu provinsi yang memiliki tingkat konflik agraria yang cukup tinggi.

Hingga sekarang ini tercatat hampir 50 persen kabupaten/kota di provinsi ini terdapat konflik agraria yang sewaktu-waktu bisa saja terjadi keributan dan menimbulkan korban jiwa di pihak petani seperti yang terjadi di Desa Pagar Batu, Kecamatan Pulau Pinang, Lahat.

Berdasarkan data Konsorsium Pembaruan Agraria antara 2015-2019 terdapat 55 orang meninggal dunia, 75 tertembak, 757 orang dianiaya, dan 1.298 dikriminalisasi karena mempertahankan hak atas tanahnya.

Agar permasalahan tersebut tidak meluas dan menimbulkan korban yang lebih banyak, pihaknya menyatakan sikap mengecam tindakan PT Arta Prigel yang telah menewaskan dua orang petani serta mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mengecam tindakan tersebut.

Kemudian menuntut PT Arta Prigel untuk segera mengembalikan tanah masyarakat Desa Pagar Batu yang dirampas paksa pada tahun 1993, serta bertanggung jawab atas terbunuhnya dua orang petani dan dua lainnya yang mengalami luka serius.

Meminta pihak kepolisian, Komisi Nasional HAM serta instansi terkait lainnya untuk mengusut tuntas kasus terbunuhnya dua orang petani Desa Pagar Batu tersebut.

Menuntut pemerintah baik tingkat pusat (dalam hal ini Presiden) hingga daerah (dalam hal ini Gubernur, Bupati hingga unit perangkat Kecamatan/Desa terkait) untuk melaksanakan reforma agraria sebaik-baiknya dan seadil-adilnya.

Menghentikan keterlibatan aparatur negara baik TNI/Polri dalam konflik agraria yang terjadi di manapun dan kapanpun, kata Presiden Mahasiswa KM Unsri.