Harga gula di Kendari tembus Rp20.000 perKg

id gula,harga gula pasir,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, antara hari ini, palembang hari ini, jembatan ampera

Harga gula di Kendari tembus Rp20.000 perKg

Wali Kota Kendari, Sulkarnain, bersama unsur Forkopimda dan Divre Bulog Sultra, saat meninjau stok pangan di Gudang Bulog Benubenua Kendari, beberapa waktu lalu. (foto Antara/Suparman)

Kendari (ANTARA) - Harga gula pasir di sejumlah toko yang menjual barang kebutuhan sehari-hari di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, menembus Rp20.000 per kilogram.

Bahkan, menurut sejumlah ibu rumah tangga di salah satu perumahan di Kota Kendari, Kamis, harga gula pasir menembus Rp21.500 per kilogram ketika membeli di warung klontong  di sekitar kompleks mereka, karena pemilik warung beli dari pedagang sudah Rp20.000 per kilogram.

Di samping itu, ada beberapa toko sembako yang sudah kehabisan stok. "Tadi saya beli di toko sembako, katanya, sudah habis," kata Ny Rahayu (50) salah seorang warga perumahan Graha Asri Kendari.

Sementara itu, Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Sulawesi Tenggara (Sultra) akan mendatangkan gula pasir kristal sebanyak 500 ton yang akan dijual di pasaran guna menekan harga gula yang melambung di daerah itu.

"Awal April, kami datangkan gula dari kantor pusat sekitar 500 ton untuk memperkuat ketahanan stok gula guna memenuhi kebutuhan masyarakat dan menstabilkan harga gula di Sultra," kata Kepala Divre Bulog Sultra, Erwin Tora usai menemani Wali Kota Kendari meninjau stok beras dan gula beberapa waktu lalu.

Dikatakannya, untuk sementara stok gula pasir kristal yang dimiliki Bulog dan tersebar di beberapa gudang sebanyak 30 ton.

"Harga jual gula di tingkat konsumen masih berpedoman pada aturan dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 7 Tahun 2020 yakni Rp 12.500 per kilogram," katanya.

Erwin yakin dengan mendatangkan tambahan stok gula pasir tersebut dapat meredam gejolak harga di pasaran sekalipun permintaan jauh meningkat.

"Kita meminta lebih banyak, selain antisipasi lonjakan harga juga untuk memasok ke mitra Bulog RPK (Rumah Pangan Kita) yang jumlahnya sudah ratusan, tetapi yang diberi pusat hanya seperti itu," katanya.