Badung (ANTARA) - Suasana seluruh wilayah di Provinsi Bali, terpantau gelap gulita saat malam Hari Raya Nyepi tahun Saka 1942.
Koresponden ANTARA di wilayah Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Rabu, melaporkan, ketika matahari sudah mulai terbenam, suasana mulai tampak gelap dan tidak ada lampu penerangan yang terlihat dinyalakan.
Para wisatawan di salah satu hotel yang berada tepat di tepi Pantai Kuta, menikmati makan malam sembari menyaksikan pemandangan matahari terbenam dengan penerangan yang sangat minim dari lilin yang hanya dinyalakan sementara saat tamu hotel sedang makan malam.
Sama seperti para wisatawan, para karyawan hotel juga terpantau tetap melakukan aktivitas pelayanan kepada tamu hotel dengan cahaya penerangan yang sangat minim
Kondisi tersebut berbanding terbalik jika dibandingkan dengan suasana kawasan Kuta pada hari biasa yang dipenuhi lampu penerangan dengan hingar bingar aktivitas pariwisata.
Saat Hari Raya Nyepi, seluruh lampu harus dipadamkan, tidak hanya di kawasan pariwisata dan perhotelan, namun hal itu juga harus dilakukan di seluruh kawasan permukiman penduduk.
Hal itu dilakukan, terkait dengan suasana malam Hari Raya Nyepi di Bali terpantau gelap gulita karena seluruh penerangan di permukiman warga dan kawasan perhotelan dipadamkan terkait dengan salah satu catur brata penyepian, yaitu tidak menggunakan api termasuk lampu penerangan (Amati Geni).
Selain Amati Geni, saat Hari Raya Nyepi umat Hindu menjalani brata penyepian lainnya yaitu, tidak bepergian (amati lelungan), tidak menikmati hiburan (amati lelanguan) dan tidak bekerja (amati karya) selama 24 jam hingga Kamis (26/3) pukul 06.00 WITA.
Sesekali juga terlihat Pecalang atau petugas pengamanan adat Bali yang berpatroli mengawasi keadaan lingkungan serta memastikan kondisi lampu penerangan rumah warga, termasuk penerangan kamar-kamar hotel yang dihuni wisatawan telah dipadamkan.
Maharani, seorang tamu hotel yang berasal dari Jawa Timur mengatakan, gelapnya suasana Bali saat malam Hari Raya Nyepi menurutnya menjadi suatu pengalaman tersendiri yang sangat menarik.
"Suasananya sangat tenang dan sunyi. Apalagi biasanya di Kuta ini ramai sekali wisatawan, kalau malam juga banyak tempat hiburan yang terang, kemudian sekarang ini semuanya lampunya bisa mati ya menurut saya sangat indah dan khidmat terutama bagi umat Hindu yang sedang menjalani Nyepi," katanya.
Berita Terkait
15 narapidana di Sumsel terima remisi khusus Hari Raya Nyepi
Senin, 11 Maret 2024 21:36 Wib
Presiden ucapkan selamat Hari Nyepi 2024
Senin, 11 Maret 2024 11:43 Wib
KAI Palembang sebut 9.796 tiket kereta api masa libur Hari Nyepi terjual
Selasa, 5 Maret 2024 11:13 Wib
Presiden: Jaga tahun politik agar tidak rusak persatuan dan kesatuan
Jumat, 12 Mei 2023 17:13 Wib
Seorang warga binaan Rutan Baturaja peroleh remisi Hari Raya Nyepi 2023
Kamis, 23 Maret 2023 4:21 Wib
13 napi di Sumsel terima remisi khusus Hari Raya Nyepi
Rabu, 22 Maret 2023 16:39 Wib
Presiden: Semoga kebahagiaan dan kedamaian senantiasa memayungi
Rabu, 22 Maret 2023 12:30 Wib
Umat Hindu Sumsel gelar upacara "Tawur Kesanga"
Selasa, 21 Maret 2023 19:10 Wib