Tujuh PDP COVID-19 dipulangkan karena negatif virus corona

id corona,Kudus,Jateng

Tujuh PDP COVID-19 dipulangkan karena negatif virus corona

Ruang isolasi untuk merawat pasien "suspect" virus corona. (ANTARA/Akhmad Nzaruddin Lathif)

Kudus (ANTARA) - Sebanyak tujuh pasien dalam pengawasan (PDP) yang dirawat di ruang isolasi sejumlah rumah sakit di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, karena mengalami gejala mirip terpapar virus corona, akhirnya boleh pulang karena dinyatakan negatif virus corona.

"Hingga hari ini (25/3) jumlah pasien dalam pengawasan yang dirawat di ruang isolasi boleh pulang berjumlah tujuh orang. Mereka dirawat di sejumlah rumah sakit yang ditunjuk menangani pasien corona," kata juru bicara pencegahan dan pengendalian penyakit virus corona (COVID-19) di Kabupaten Kudus Andini Aridewi di Kudus, Rabu.

Mereka semua, katanya, dipulangkan setelah tes sampel swap tenggorokan di laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dinyatakan negatif corona.

Sementara data terbaru soal pasien yang dirawat di ruang isolasi sejumlah rumah sakit di Kudus hingga Rabu (25/3) berjumlah 22 orang. Dari puluhan pasien tersebut, terdiri dari depalan pasien rujukan dari luar daerah dan 14 pasien dari lokal Kudus.

Jumlah orang dalam pemantauan (ODP) per hari ini (25/3) juga bertambah menjadi 122 orang. Rinciannya sebanyak 76 orang dari lokal Kudus dan sisanya dari luar daerah.

Ia mengungkapkan pemerintah Kabupaten Kudus berupaya untuk melakukan penanganan secara maksimal, terlebih RSUD Loekmono Hadi Kudus menjadi rumah sakit rujukan pasien COVID-19 di wilayah Keresidenan Pati.

Dalam rangka antisipasi lonjakan pasien isolasi, Pemerintah Kabupaten Kudus meminta seluruh rumah sakit di Kudus untuk menyediakan ruang isolasi.

Mulai dari rumah sakit lini pertama hingga rumah sakit lini ketiga, seperti RSUD Loekmono Hadi Kudus menyiapkan 11 tempat tidur, RS Mardi Rahayu menyediakan empat tempat tidur, RSI Sunan Kudus menyiapkan dua tempat tidur, RS Kumala Siwi ada dua tempat tidur serta RS Aisyiyah menyiapkan dua tempat tidur.

Rumah sakit juga diminta untuk menambah kapasitas ruang isolasinya sebagai antisipasi lonjakan pasien yang perlu dirawat di ruang isolasi.