Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memaparkan hasil investigasi soal fenomena ikan hidup terdampar di kawasan Pantai Liang Salahutu, Maluku Tengah, Provinsi Maluku, yang dipastikan bukan akibat gejala bencana alam.
Kepala Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (Balai KIPM) Ambon Ashari Syarief dalam rilis yang diterima di Jakarta, Sabtu, menjelaskan peristiwa tersebut sudah yang ketiga selama Maret 2020.
"Hasil investigasi dan identifikasi tim Balai KIPM Ambon, menemukan fakta kejadian ini bukan merupakan hal yang baru, tetapi sering terjadi setiap tahun, bahkan pada bulan ini sudah tiga kali kejadian dengan lokasi yang sama," katanya.
Adapun lokasi kejadian ialah area pantai sekitar dermaga pelabuhan ASDP di Pantai Liang.
Ashari menambahkan penyebab ikan terdampar lantaran adanya predator dari jenis ikan kuwe (Caranx sp) atau bubara (Bahasa Ambon) dan ikan baracuda (Sphyraena barracuda) yang melakukan aktivitas predasi (mencari makan) di area perairan tersebut.
"Kedua jenis ikan ini merupakan pemangsa dominan yang sering ditemukan nelayan atau pemancing dan selalu memangsa ikan pelagis kecil di sepanjang Pantai Hunimua, Desa Liang," sambungnya.
Balai KIPM Ambon juga berkoordinasi dengan Satgas TNI AL untuk mencari kemungkinan lain. Hasilnya tidak ditemukan adanya bahan peledak atau racun di sekitar lokasi. Total ikan yang terdampar juga tak sampai 1.000 ekor.
"Tidak sampai 1.000 ekor. Ini disebabkan oleh aktivitas ikan bubara yang mengejar ikan (memangsa) ikan pelagis di kawasan tersebut sehingga lari dan terdampar ke darat, tidak ada kejadian penyebab lain," jelasnya.
Sementara faktor lain yang membuat ikan terdampar di pesisir ialah terjadinya air pasang tertinggi atau di atas rata-rata.
Sebelumnya, fenomena ikan hidup terdampar di pantai Maluku Tengah, terjadi sejak Minggu (15/3/2020) lalu. Warga pun melapor ke Balai KIPM Ambon lantaran khawatir akan adanya bencana.
Terlebih Desa Liang, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, merupakan daerah yang terdampak cukup parah saat gempa bumi Oktober 2019 lalu.
Berita Terkait
Herkules selalu jadi menu khas takjil di Ambon
Kamis, 14 Maret 2024 5:35 Wib
1,6 ton kayu gaharu buaya hasil tindak pidana dimusnahkan
Kamis, 7 Maret 2024 0:10 Wib
Cuaca jadi penentu pencarian helikopter hilang di Halmahera
Rabu, 21 Februari 2024 9:14 Wib
Anies dijadwalkan tiga titik di Ambon
Senin, 15 Januari 2024 8:39 Wib
KPK geledah kediaman Gubernur Maluku Utara di Ternate
Senin, 18 Desember 2023 21:09 Wib
PS Maluku Utara raih tiket 12 besar Liga 2
Jumat, 8 Desember 2023 20:31 Wib
BMKG: Gempa M6,4 guncang Laut Maluku dipicu deformasi batuan dalam
Rabu, 22 November 2023 11:44 Wib
BMKG: Gempa magnitudo 6,0 guncang wilayah Laut Banda
Jumat, 10 November 2023 11:30 Wib