Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memberikan penjelasan mengenai fenomena ikan-ikan hidup yang terdampar di kawasan pantai Maluku Tengah, Provinsi Maluku, yang diduga bukan pertanda kejadian alam seperti yang dicemaskan warga.
Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu Dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Ambon, Ashari Syarief, dalam rilis yang diterima di Jakarta, Rabu, mengatakan ikan-ikan itu naik ke kawasan pesisir diduga akibat aktivitas predator.
Menurut dia, hal itu merujuk dari ikan-ikan yang terdampar di pantai dan menjadi serbuan warga didominasi oleh ikan kembang dan kawalinya (ikan khas Teluk Ambon) berukuran kecil.
"Kejadian ini sebabkan oleh aktivitas ikan predator. Ada ikan Bubara atau ikan Kuwe dan ikan Baracuda yang memangsa ikan-ikan kecil yang berada di area perairan Pantai Liang," kata Ashari.
Ashari mengaku mendapatkan laporan dari warga Pantai Liang, Minggu (15/3) siang sekitar pukul 12.00 WIT, bahwa banyak ikan yang naik ke pesisir dalam kondisi hidup.
Dia juga membenarkan kejadian ini sempat menarik perhatian pengunjung yang tengah berwisata di pantai tersebut. Termasuk ada beberapa warga yang merasa khawatir dan mengaitkan fenomena tersebut dengan bencana alam.
Hal itu antara lain karena Desa Liang, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, merupakan daerah yang terdampak cukup parah saat gempa bumi Oktober 2019 lalu.
Meski demikian, Ashari meyakinkan bahwa fenomena ikan naik ke pesisir Pantai Liang, Minggu lalu, bukan pertanda gempa, apalagi tsunami.
Hal ini karena sebelum kejadian dan air laut juga tidak surut secara mendadak. "Air malah sedang pasang," kata Ashari.
"Jadi tidak ada hubungannya dengan isu gempa bumi. Hingga saat ini belum ada tanda-tanda yang lain terkait dengan kejadian tersebut," tutupnya.
Seperti ramai diberitakan, gerombolan ikan yang masih dalam keadaan hidup terdampar tak jauh dari dermaga penyeberangan Feri Hunimua, Maluku Tengah, Minggu siang. Kejadian ini pertama kali diketahui oleh warga setempat dan sejumlah penumpang feri yang akan menyeberang ke Pulau Seram.
Berita Terkait
Dokter sebut pengidap epilepsi dapat hidup dan beraktivitas seperti normal
Kamis, 28 Maret 2024 19:51 Wib
OKU Timur arak Piala Adipura keliling Kota Martapura
Rabu, 20 Maret 2024 14:34 Wib
Sebelas cara menghindari obesitas dan jaga berat badan
Kamis, 14 Maret 2024 11:37 Wib
Mesin perahu hidup dan berputar, ternyata nelayan pemiliknya jatuh tenggelam
Kamis, 7 Maret 2024 22:20 Wib
Dokter gizi bagikan tips cegah kanker dan rekurensi dengan hidup sehat
Rabu, 28 Februari 2024 16:56 Wib
Gaya hidup sehat bantu kurangi risiko usus buntu
Selasa, 27 Februari 2024 11:32 Wib
Pertanian di OKU Timur Sumsel sangat tergantung iklim
Jumat, 23 Februari 2024 18:06 Wib
Belajar skateboard dari cara jatuh
Minggu, 21 Januari 2024 8:56 Wib