Polda Babel lacak penyebar berita bohong COVID-19

id hoaks covid-19,hoaks corona babel

Polda Babel lacak penyebar berita bohong COVID-19

Kapolda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Brigjen Anang Syarif Hidayat. (ANTARA/Aprionis)

Pangkalpinang (ANTARA) - Kepolisian Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Polda Babel) melacak penyebar informasi bohong dan menyesatkan atau hoaks terkait COVID-19, karena dapat menimbulkan keresahan dan kepanikan masyarakat di Negeri Serumpun Sebalai ini.

"Kami telah mengerahkan Tim Ciber Ditreskrimsus untuk mencari penyebar informasi COVID-19 bohong ini," kata Kapolda Babel Brigjen Anang Syarif Hidayat, di Pangkalpinang, Rabu.

Ia mengatakan adanya isu dan informasi hoaks COVID-19 yang beredar di media sosial dan masyarakat ini dapat menimbulkan keresahan dan disinformasi, sehingga kepolisian bertindak cepat untuk mentake down informasi-informasi bohong tersebut.

"Kami mengimbau masyarakat tidak termakan isu-isu yang tidak benar," ujarnya.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kepulauan Babel KA Tajuddin menegaskan tidak benar informasi adanya penutupan pelabuhan dan bandara di Babel dalam mencegah penyebaran Virus Corona.

"Tidak benar jika ada informasi yang menyatakan akses ke Bangka Belitung ditutup, dan dipastikan berita tersebut adalah hoaks," katanya.

Kepala Diskominfo Provinsi Kepulauan Babel Sudarman mengatakan perlu untuk mengoptimalkan pelayanan penyebaran informasi penanganan penyebaran Virus Corona, guna mengantisipasi penyebaran berita bohong yang menimbulkan kepanikan masyarakat.

"Saat ini informasi yang beredar di dunia maya cenderung tidak sesuai dengan fakta di lapangan yang dapat menimbulkan kegelisahan dan ketakutan di masyarakat luas," katanya lagi.


Karena itu, pemerintah lebih mengintesifkan layanan penyebaran informasi yang benar melalui berbagai media itu berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2019 tentang Peningkatan Kemampuan Dalam Mencegah, Mendeteksi, dan Merespons Wabah Penyakit, Pandemi Global, dan Kedaruratan Nuklir, Biologi dan Kimia.

"Langkah ini agar masyarakat mendapatkan informasi yang sebenar-benarnya terkait dengan pelayanan pemerintah dalam menyikapi Virus Corona, sehingga kondisi masyarakat tidak panik pada setiap informasi yang beredar di dunia maya," ujarnya pula.