Palu (ANTARA) - Fenomena sengkayan atau 'waterspout' melanda perairan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Sabtu (14/3) sore namun tidak menimbulkan korban jiwa.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II Mutiara Sis Al-Jufri Palu, Nur Alim, di Palu, Sabtu malam membenarkan fenomena itu terjadi di perairan Donggala atau laut Sulawesi berlangsung selama 30 menit pada pukul 15.30 WITA hingga 16.00 WITA.
"Ke depannya tidak dapat dipastikan apakah akan terjadi dan di mana letak lokasinya, sebab ini fenomena alam," ungkap Alim.
Dia menjelaskan, fenomena 'waterspout' biasanya disebabkan oleh adanya awan cumulonimbus di atas perairan. Awan kumulonimbus dapat tumbuh dikarenakan kondisi perairan lebih hangat dari biasanya.
Seperti kondisi labilitas atmosfer melebihi ambang batas tertentu yang mengindikasikan udara sangat tidak stabil dan kondisi angin di sekitarnya.
Menurut dia, 'waterspout' kecil kemungkinan masuk ke wilayah daratan, karena fenomena tersebut hanya terjadi di wilayah perairan, berbeda dengan angin puting beliung pada umumnya yang biasa merusak bangunan atau rumah penduduk.
Olehnya, masyarakat khususnya nelayan di Provinsi itu diimbau agar tetap waspada tiga hingga tujuh hari ke depan karena kondisi cuaca tidak menentu.
"Tetapi tidak semua awan cumulonimbus dapat menimbulkan fenomena serupa, ada kondisi tertentu lain yang menyebabkan terjadinya fenomena sengkayan," kata Alim menambahkan.
Awan yang berbetuk corong akibat gerakan angin yang berputar merupakan sebuah tornado non-supersel di atas air terpantau terjadi di tiga titik perairan Donggala.
Dia memaparkan, fenomena angin puting beliung umumnya terjadi pada periode masa transisi atau peralihan musim, namun pada beberapa kasus dapat terjadi di luar periode tersebut, tergantung pada kondisi atmosfer setempat.
"kebanyakan terjadi di wilayah tropis dan subtropis dan angin ini sering terjadi di atas perairan dan fenomena serupa juga pernah terjadi di Sulawesi Tengah," katanya.
Berita Terkait
BMKG: Waspadai abu vulkanik ganggu aktivitas penerbangan
Jumat, 5 April 2024 12:28 Wib
Waspadai potensi puting beliung saat pancaroba
Senin, 1 April 2024 16:00 Wib
Angin kencang rusak 69 rumah di Lampung, 10 orang mengungsi karena rumah tak beratap
Selasa, 12 Maret 2024 11:51 Wib
Warga Prabumulih Sumsel dikagetkan puting beliung, ternyata rusak puluhan rumah
Minggu, 3 Maret 2024 11:58 Wib
BMKG Sumsel minta warga di tiga kabupaten waspadai angin kencang
Senin, 26 Februari 2024 16:04 Wib
Puting beliung di Kabupaten Sumedang dan Bandung
Sabtu, 24 Februari 2024 11:53 Wib
BMKG ingatkan potensi hujan lebat terjang Sumatera Selatan dan mayoritas daerah
Sabtu, 24 Februari 2024 11:16 Wib
BRIN: Puting beliung di Bandung kejadian langka
Jumat, 23 Februari 2024 15:39 Wib