Jakarta (ANTARA) - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Cut Putri Ariane mengimbau masyarakat agar tidak menunggu terjadinya wabah seperti virus corona (COVID-19) atau menderita sakit baru mau melakukan pola hidup sehat.
"Jangan digoncangkan dulu dengan satu berita virus baru kita lakukan hidup sehat, baru cuci tangan, baru pakai masker. Perilaku hidup sehat ini harus terus dilakukan," kata Cut di kantor Kementerian Kesehatan Jakarta, Kamis.
Cut mengatakan perilaku hidup sehat yang dilakukan memang merupakan hal-hal kecil seperti rajin mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir atau melakukan aktivitas fisik secara rutin.
Namun menurut dia banyak masyarakat yang sering abai dengan hal-hal kecil tersebut yang sebenarnya adalah prinsip dasar pola hidup sehat.
Dia mengingatkan masyarakat agar jangan menunggu hingga sakit terlebih dulu baru melakukan pola hidup sehat.
Cut menjelaskan menerapkan pola hidup sehat dapat mencegah dari penyakit tidak menular dan penyakit menular.
Cut menyinggung WNA pasien positif COVID-19 di Indonesia yang meninggal dunia dikarenakan memiliki penyakit komorbid seperti hipertensi dan diabetes. Penyakit tidak menular yang sudah dideritanya menyebabkan imunitas tubuh menurun sehingga progresivitas virus menjadi lebih kuat.
"Intinya adalah kalau kita mau mencegah penyakit tidak menular dan penyakit menular yang penting adalah menjaga imunitas tubuh. Kuncinya pola hidup sehat harus dilakukan untuk mencegah tidak hanya penyakit tidak menular tapi juga penyakit menular," kata dia.
Dalam rangka peringatan Hari Ginjal Sedunia yang jatuh setiap hari kamis di minggu kedua bulan Maret, Cut mengimbau kepada masyarakat untuk mencegah terjadinya faktor risiko umum yang menyebabkan kebanyakan penyakit tidak menular.
Faktor risiko tersebut adalah hipertensi atau tekanan darah tinggi, diabetes, obesitas, dan kebiasaan merokok. Berlebihan dalam mengonsumsi garam akan menyebabkan hipertensi, berlebihan konsumsi gula bisa memicu diabetes, dan kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan obesitas.
Cut mengatakan Kementerian Kesehatan berkali-kali mengajak masyarakat untuk melakukan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dengan konsumsi makan dengan gizi seimbang, perbanyak makan sayur dan buah, melakukan aktivitas fisik, istirahat yang cukup, kelola stres, jauhi rokok dan alkohol, dan cek kesehatan secara berkala.
Berita Terkait
Perlu diwaspadai, ini tanda-tanda penyakit ginjal
Rabu, 13 Maret 2024 21:32 Wib
Penderita hipertensi dan diabetes perlu deteksi dini penyakit ginjal
Rabu, 13 Maret 2024 17:17 Wib
Tips jaga kesehatan ginjal
Rabu, 6 Maret 2024 19:21 Wib
Kelebihan garam bisa picu penyakit ginjalkronis
Senin, 15 Januari 2024 16:19 Wib
Orang dengan satu ginjal masih punya harapan hidup normal
Senin, 11 Desember 2023 14:38 Wib
Mengenal cara kerja sindikat online scamming TPPO
Rabu, 8 November 2023 12:54 Wib
Presiden setujui pemberian bantuan korban gagal ginjal akut
Kamis, 28 September 2023 10:53 Wib
Ada risiko kambuh usai pasien kanker ginjal di operasi
Rabu, 20 September 2023 13:22 Wib