Pasien yang di duga terdampak COVID-19 semakin membaik

id pasien diduga corona di singkawang

Pasien yang di duga terdampak COVID-19  semakin membaik

Direktur RSUD Abdul Aziz Singkawang, Ruchanihadi. (Foto : Rudi).

Pontianak (ANTARA) - Kondisi satu pasien dari Kabupaten Bengkayang yang diduga terdampak COVID-19 di RSUD Abdul Aziz Singkawang, saat ini kondisinya sudah semakin membaik.

"Paisen tersebut masuk ke RSUD sejak Rabu malam. Setelah mendapatkan perawatan, saat ini sudah semakin membaik," kata Direktur RSUD Abdul Aziz Singkawang, Ruchanihadi di Singkawang, Minggu.

Saat ini, pasien bersama keluarganya masih dalam pengawasan pihak RSUD Abdul Aziz Singkawang sambil menunggu hasil laboratorium di Jakarta.

"Jika sudah keluar dan hasilnya negatif COVID-19, maka pasien akan dipulangkan ke rumahnya," ujarnya.

Dia belum bisa memastikan, kapan hasil laboratorium tersebut keluar. "Sabar saja, nanti akan kita informasikan apapun hasilnya," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan dua orang anak yang baru saja pulang dari Korea Selatan sekitar 10 hari yang lalu, terpaksa dirujuk dan diisolasi ke RSUD Abdul Aziz Singkawang, Rabu (4/3) sekitar pukul 20.15 WIB.

Satu keluarga ini berasal dari Kabupaten Bengkayang dan tiba di RSUD Abdul Singkawang dengan menggunakan mobil Ambulans rujukan dari RSUD Bengkayang.

"Dirujuknya satu keluarga ini, lantaran salah satu anaknya yang berusia lima tahun mengalami batuk, pilek dan demam yang suhunya mencapai 36,8 derajat celsius. Sementara tiga lainnya tidak menunjukkan gejala apapun," kata Direktur RSUD Abdul Aziz Singkawang, Ruchanihadi.

Meski demikian, keempat warga ini tetap diobservasi mengingat mereka baru saja pulang dari Korea Selatan.

"Mereka akan kita observasi sekitar 3 hingga 4 hari, mengingat masa inkubasinya selama 14 hari," ujarnya.

Menurutnya, keempat warga ini sudah berada di ruang isolasi RSUD Abdul Aziz Singkawang dan sedang dalam pengawasan pihak rumah sakit. "Saat ini pun kondisi pasien sudah stabil," ujarnya.

Ia menambahkan saat ini ruang Isolasi yang disiapkan ada satu ruangan memiliki 3 bed. Ruang ini akan standby selama 24 jam yang dilengkapi dengan dokter penanggungjawab, dokter rawat, dokter jaga dan perawat.

"Secara keseluruhan ada sebanyak sebanyak 24 orang ditambah dengan dokter jaga dan dokter UGD," tambahnya.

Dari jumlah ini, akan dilakukan aplusan yang terbagi dalam tiga shif. Sedangkan untuk alat pelindung diri (APD), pihaknya sudah mempersiapkan masker N-95, kacamata google, sepatu boots dan baju sebanyak 40 set.

Mengenai kesiapan ini, dia mengimbau kepada masyarakat Kota Singkawang untuk tetap tenang dengan selalu meningkatkan kewaspadaan. "Saya juga berharap, pasien yang sedang di isolasi ini hanya mengalami flu biasa dan bukan COVID-19," sebutnya.