Ogan Komering Ilir remajakan kebun sawit 10.500 hektare

id sawit,kelapa,kelapa sawit

Ogan Komering Ilir remajakan  kebun sawit 10.500 hektare

Sejumlah pekerja kebun kelapa sawit memilah dan mengangkut hasil panen di kawasan Kalidoni Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (22/3). (ANTARA FOTO/Feny Selly/ama/17)

Palembang (ANTARA) - Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, meremajakan kebun sawit seluas 10.500 hektare menggunakan dana Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit yang telah disalurkan dalam tiga tahun terakhir melalui Program Peremajaan Sawit.

Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Aris Panani di Kayuagung, Jumat, mengatakan Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) merupakan upaya pemerintah untuk mengembangkan perkebunan kelapa sawit rakyat dengan melakukan penggantian tanaman tua atau tidak produktif dengan tanaman baru sesuai dengan prinsip-prinsip GAP (good agricultural practices).

Ia mengatakan program ini dilatarbelakangi oleh permasalahan produktivitas perkebunan sawit rakyat yang rendah sehingga berdampak pada rendahnya pendapatan pekebun sawit.

“Program PSR yang telah dilaksanakan sejak tahun 2016 ini dilakukan untuk meningkatkan produktivitas sawit rakyat dari 3 ton per hektare menjadi 7–8 ton per hektare serta meningkatkan kesejahteraan pekebun sawit Indonesia,” kata dia.

Ia mengatakan dalam peremajaan kebun sawit tersebut, petani menggunakan teknik tebang chipping.

“Program ini terus berlanjut, bagi masyarakat yang kebunnya tidak produktif lagi, berusia di atas 25 tahun atau hasil panennya rendah karena bibit asalan, bisa ikut replanting ini,” kata dia.

Sementara itu Wakil Bupati OKI M Djakfar Shodiq menjelaskan ada beberapa keuntungan jika ikut program replanting kelapa sawit, di antaranya mendapatkan modal usaha dan bibit berkualitas.Sehingga ke depan hasil panennya bisa lebih maksimal.

“Kami lihat tadi contohnya, kalau lahan ini diolah sendiri tentu biayanya mahal. Program ini sangat menguntungkan, karena kalau masyarakat mau bikin teras kebun sawit secara pribadi, mungkin susah,” kata Shodiq.

Selain itu, keuntungan lainnya, kata dia, bibit sawit yang akan ditanam pada program replanting merupakan bibit yang telah tersertifikasi.