Menteri Erick tugaskan Deputi SDM tingkatkan akhlak dan talenta pegawai BUMN

id Erick Thohir ,Menteri BUMN ,Deputi sdm ,Pegawai dan talenta ,Bumn,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, antara sumsel hari

Menteri Erick tugaskan Deputi SDM tingkatkan akhlak dan talenta pegawai BUMN

Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) dalam acara pelantikan Deputi SDM dan Staf Ahli bidang Implementasi Kebijakan Strategis Kementerian BUMN di Jakarta, Selasa (3/3/2020). Dokumentasi Kementerian BUMN

Jakarta (ANTARA) - Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir menugaskan Deputi Sumber Daya Manusia Kementerian BUMN Alex Denni untuk meningkatkan akhlak dan talenta para pegawai BUMN.

"Sebagai pejabat publik, akhlak adalah yang pertama karena orang-orang dengan akhlak yang baik berarti memiliki integritas tinggi dan komitmen yang kuat dalam menjalankan tugasnya," ujar Erick Thohir dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa.

Menteri BUMN menekankan pentingnya akhlak bagi SDM di BUMN dalam upaya menerapkan tata kelola perusahaan yang baik.
 

Erick kembali menegaskan tiga kriteria yang harus dipegang teguh para Pejabat Eselon I Kementerian BUMN dalam menjalankan tugasnya, yakni akhlak, loyalitas terutama kepada negara, dan kerja sama tim.

Menteri BUMN itu menilai pentingnya peran deputi SDM, sehingga Deputi SDM Alex Denni ditugaskan untuk mendorong peningkatan kualitas SDM di BUMN.

Erick menyebutkan pengembangan talenta termasuk dalam salah satu poin lima prioritas BUMN hingga 2024.

Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan bahwa dirinya berupaya agar mereka yang ada di dalam lingkungan BUMN, baik di kementerian maupun unit usaha adalah orang-orang dengan akhlak yang baik, berarti memiliki integritas tinggi dan komitmen yang kuat.
 

Menurut dia, untuk mengelola asset sebesar Rp8.200 triliun itu, diperlukan teamwork yang kompak, yang diisi dengan orang-orang yang bukan hanya cerdas, tetapi juga memiliki akhlak yang baik.

Selain itu Menteri Erick Thohir juga menegaskan bahwa tata kelola korporasi yang bersih dan baik atau good corporate governance (GCG) di BUMN harus betul-betul diimplementasikan bukan hanya sebuah "lip services".

Menurut Erick, sudah banyak  hal-hal yang terjadi yang kurang baik bagi citra BUMN, namun, ia tanpa menyalahkan siapa pun.