Tjahjo Kumolo bersumpah ingin jadi politisi sampai mati

id tjahjo kumolo

Tjahjo Kumolo bersumpah ingin  jadi politisi sampai mati

Bambang Sadono (kanan) ketika salam komando dengan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tjahjo Kumolo usai menyerahkan Buku 100 Tokoh Inspirasi Jawa Tengah di Semarang, Minggu (1-3-2020). ANTARA/Kliwon

Semarang (ANTARA) -
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tjahjo Kumolo bersumpah ingin menjadi politisi sampai mati, bahkan siap menjadi menteri apabila Presiden RI periode 2024—2029 memilihnya.

"Masa jabatan sebagai menteri akan berakhir sampai 2024. Namun, kalau Presiden masih memerlukan saya, saya siap," kata Tjahjo Kumolo ketika memberi sambutan pada peluncuran Buku 100 Tokoh Inspirasi Jawa Tengah di Semarang, Minggu.

Tjahjo salah satu dari 100 tokoh dalam buku dengan editor Bambang Sadono, anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI periode 2014—2019.

Dalam buku itu juga dikisahkan kiprah Tjahjo di dunia perpolitikan Tanah Air. Bahkan, pria kelahiran Surakarta (Solo), 1 Desember 1957 ini pernah sebagai anggota Fraksi Golkar DPR RI pada era Orde Baru (1987—1997).

Sebelum menjadi Menteri Dalam Negeri periode 2014—2019, Tjahjo adalah anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI periode 1999—2014.

Apa yang disampaikan Tjahjo pada peluncuran buku itu mendapat respons dari Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin ketika memberi sambutan di hadapan 100-an orang.

Mereka yang hadir, di antaranya Ketua Bawaslu RI Abhan, anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI Mudjib Rohmat, anggota Fraksi Gerindra DPR RI Novita Wijayanti, Sekretaris Jenderal MPR RI Ma'ruf Cahyono, Bupati Demak H.M. Natsir, serta undangan lain.

Taj Yasin menilai Tjahjo telanjur bersumpah menjadi politikus sampai mati sehingga jabatan enam periode anggota DPR RI dan dua periode sebagai menteri masih kurang.

"Bahkan, beliau sudah wanti-wanti kepada Presiden 2024—2029 siap menjadi menteri. Akan tetapi, saya dididik untuk husnuzan (prasangka baik)," kata putra dari Kiai Haji Maimun Zubair, yang semasa hidupnya sebagai Pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang, Jateng.