Jelang seri pembuka F1, Ferrari masih harus banyak berbenah

id formula1,formula one,tes pramusim barcelona,ferrari,mattia binotto,charles leclerc,sebastian vettel,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, an

Jelang seri pembuka F1, Ferrari masih harus banyak berbenah

Pebalap tim Ferrari Charles Leclerc menjalani tes pramusim Formula 1 di Sirkuit Barcelona-Catalunya, Jumat (28/2/2020) Reuters/Albert Gea

Jakarta (ANTARA) - Kepala tim Matttia Binotto mengungkapkan jika Ferrari masih harus berbenah setelah tes pramusim Formula 1 di Barcelona usai pada Jumat, dua pekan jelang seri perdana musim 2020 di Melbourne, Australia.

Kendati Sebastian Vettel mencetak waktu tercepat di hari pertama dari enam hari tes, namun itu tak banyak berarti karena tim-tim lain menurunkan mobil dengan kompon ban berbeda, juga konfigurasi aerodinamika, dan jumlah bahan bakar.

Secara umum kesan yang diperlihatkan adalah mobil SF1000 tak secepat W11 milik Mercedes.

"Performa secara umum harus ditingkatkan, power unit, bahkan set-up, jadi saya kira tak ada satu area di mana kita harus fokuskan, namun lebih ke semua area," kata Binotto di Sirkuit Barcelona-Catalunya, Jumat seperti dikutip laman resmi F1.

Binotto membantah jika mereka melakukan sandbagging. Istilah itu kerap muncul ketika sesi tes pramusim di mana tim sengaja tak ingin mengeluarkan performa maksimal dari mobil mereka sehingga terlihat lambat.

Hal itu terjadi ketika Mercedes kalah gesit dari Ferrari yang mendominasi sesi tes pramusim tahun lalu.

Namun tim Silver Arrow tiba di seri perdana di Melbourne untuk meraih delapan juara seri awal secara beruntun.

"Kami tidak bermain-main, ini adalah performa sebenarnya dari kami saat ini. Bagus atau tidaknya, hanya setelah tiga balapan pertama kami akan mendapat gambaran yang jelas. Tekanan itu ada. Dan tekanan itu harus dilihat sebagai motivasi, bukannya drama."

Data dari F1 menunjukkan jika Ferrari, yang pekan ini menggunakan sayap depan yang memiliki downforce yang tak sebanyak dari yang mereka gunakan di pekan pertama tes Barcelona, mengalami defisit kecepatan puncak dari tim rival mereka.

Namun Mercedes sempat mempertanyakan kenapa tim berlogo kuda jingkrak itu menjalankan power unit mereka di level performa yang lebih rendah dari yang lain.

Ferrari ingin belajar dari pengalaman tahun lalu di mana mobil mereka, SF90, paling kencang di lintasan lurus tapi kalah gesit ketika melibas tikungan.

Dari tujuh pole position hanya tiga yang dikonversi menjadi kemenangan.

Di hari terakhir tes Barcelona, Charles Leclerc melahap 181 lap finis peringkat empat, terpaut 0,164 detik dari pemuncak sesi Valtteri Bottas dari tim Mercedes.