Kabupaten OKU Timur pecahkan Rekor MURI inseminasi buatan ternak sapi terbanyak

id rekor muri,sapi ,inseminasi,ternak

Kabupaten OKU Timur pecahkan Rekor MURI inseminasi buatan ternak sapi terbanyak

Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru menerima piagam MURI untuk kategori inseminasi buatan pada ternak sapi terbanyak di Indonesia di Kecamatan Buay Madang, Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan, Kamis (27/2). (ANTARA/HO/20)

Martapura, OKU Timur (ANTARA) - Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur memecahkan Rekor Museum Rekor Indonesia atas inseminasi buatan ternak sapi yang menjadi terbanyak di Indonesia dengan total 1.673 ekor.

Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru di Kecamatan Buay Madang, Kamis (27/2), mengatakan terobosan yang dilakukan pemerintah kabuaten ini merupakan wujud nyata untuk menjaga ketahanan pangan nasional.

“Sektor pertanian dan perternakan menjadi unggulan kabupaten ini, ke depan harus lebih banyak terobosan dan inovasi sehingga dapat berperan aktif dalam upaya menjaga ketahanan pangan nasional,” kata Herman Deru pada acara Gerakan Sinkronisasi Estrus, Inseminasi Buatan dan Pemecahan Rekor MURI di Desa Sukaraja, Kecamatan Buay Madang, OKU Timur.

Ia mengatakan melalui gerakan inseminasi buatan massal ini diharapkan dapat menggelorakan kembali keinginan masyarakat dalam berternak sapi.

Pada era tahun 80-an, kabupaten ini sempat menjadi sentra daging di Sumatera Selatan yang menyuplai ke sejumah daerah di Sumatera dan Jawa.

Namun pada tahun 2000-an mengalami penurunan drastis karena dipengaruhi faktor keamanan sehingga saat ini hanya ada sektiar 8 ribu ekor yang menjadi peliharaan masyarakat.

“Kami berharap berbagai pihak terkait dapat mendukung program OKU Timur ini, sehingga ke depan bakal ada puluhan ribu ekor sapi  di sini sehingga masyarakat menjadi lebih sejahtera,” kata dia.

Bupati OKU Timur Kholid Mawardi mengatakan gerakan inseminasi buatan ini untuk mendongrak populasi ternak sekaligus untuk menghasilkan bibit sapi berkualitas.

Kegiatan estrus, inseminasi buatan ini telah dilaksanakan di 20 kecamatan, 1-15 Januari 2020, dengan dilakukan pemeriksaan ternak sekaligus sebagai seleksi akseptor.

Pada 9-15 Februari 2020, dilaksakanestrus (penyuntikan hormon pemberian serentak), kemudian pada 15-24 Februari 2020 dilakukan inseminasi buatan.

Akseptor yang digunakan pada kegiatan pengambilan estrus dan inseminasi buatan ini terdata sebanyak 20.000 ekor, dengan target kelahiran dan jumlah populasi sapi pada Desember 2020 sebanyak 10.000 ekor.

Pada 2019 sudah dilaksanakan kegiatan Terkait dengan menggunakan akseptor sebanyak 1.673 ekor dan dilaksanakan di enam kecamatan.

Pelaksanaan kegiatan ini dicatat dan diapresiasi dengan pemberian penghargaan oleh MURI untuk kategori Inseminasi buatan pada ternak sapi terbanyak di Indonesia yang diserahkan pada Kamis (27/2).