SKK Migas: Respol lanjut eksplorasi di Blok Sakakemang

id skk migas,migas,minyak,gas,repsol,musi banyuasin

SKK Migas: Respol lanjut eksplorasi di Blok Sakakemang

Eksplorasi Repsol di Blok Sakakemang, Bayung Lincir, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. (ANTARA/Dolly Rosana/20)

Palembang (ANTARA) - Satuan Kerja Khusus Migas Sumatera Bagian Selatan memastikan perusahaan minyak dan gas bumi asal Italia Repsol akan melanjutkan eksplorasi di Blok Sakakemang, Kecamatan Bayung Lincir, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan pada 2020.

Kepala Departemen Humas SKK Migas Sumatera Bagian Selatan Andi Arie Pangeran di Palembang, Kamis, mengatakan kali ini Repsol akan melakukan eksplasi di Sumur Kaliberau 3X (KBD3X) setelah sebelumnya sukses menemukan cadangan gas di Sumur Kaliberau 2 (KBD2X) sebanyak 2 trillion cubic feet (TCF).

“Pengeboran sumur KBD3X ditargetkan terlaksana pada Oktober atau Desember 2020, setelah itu akan diukur cadangannya. Ini untuk lebih memastikan bahwa Blok Sakakemang memang memiliki cadangan migas yang berlimpah,” kata dia.

Andi yang dijumpai setelah kegiatan Edukasi Media yang selenggarakan PT Medco Indonesia E&P, mengatakan, saat ini Repsol selaku KKKS  yang mengelola Blok Sakakemang tersebut masih fokus pada penyiapan lapangan gas di wilayah operasinya itu.

Saat ini, kata dia, perusahaan migas asal Spanyol itu sedang proses pada pembebasan lahan untuk sumur gas tersebut.

“Pembebasan lahan sumurnya ini sedang berjalan, butuhnya sedikit sekitar 1,5 hektare. Mudah-mudahan lancar sehingga bisa lanjut pada proses berikutnya,” kata dia.

Ia melanjutkan jika temuan cadangan gas itu sudah terukur, maka KKKS akan menyiapkan lahan lebih luas lagi untuk fasilitas produksi.

Penemuan cadangan gas yang akan diukur itu, diyakini dapat meningkatkan kontribusi Sumsel dalam produksi gas nasional.

Andi mengemukakan saat ini cadangan gas Sumsel yang sudah terbukti, telah berkontribusi sebesar 30 persen terhadap nasional.

Adapun produksi rata-rata gas Sumsel pada 2019 tercatat sebanyak 1.730,85 MMSCFD. Gas tersebut dihasilkan oleh 12 KKKS yang tersebar di provinsi itu.

Berdasarkan catatan SKK Migas Sumbagsel, produksi gas terbesar bersumber dari lapangan milik ConocoPhillips Indonesia di Grissik dan Suban, yakni sebanyak 1.047,44 MMSCFD.

Selanjutnya, ada pula gas yang diproduksi oleh Medco E&P Asset Rimau dan Medco E&P SSB Asset, sebanyak masing-masing 3,68 MMSCFD dan 59,58 MMSCFD.

“Sumsel sudah punya beberapa lapangan gas dan telah dibuktikan sejak 10 tahun terakhir. Harapannya ketika sudah menemukan cadangan di Bayung Lencir ini kontribusi gas Sumsel untuk nasional semakin meningkat,” kata dia.

Sebelumnya, Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex mengatakan rencana Repsol untuk mengeksploitasi cadangan gas di blok itu tergolong cepat.

“Informasi terbaru yang kami terima, tidak ada perubahan. Repsol akan memulai eksplorasi pada 2023 atau paling lambat 2024,” kata dia.