Garuda luncurkan tujuh jalur baru pengganti yang ditutup akibat corona

id Garuda Indonesia,corona,rute baru

Garuda luncurkan tujuh jalur baru pengganti yang ditutup akibat corona

Komisaris PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Yenny Wahid dan Triawan Munaf dan Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menggelar konferensi pers di Jakarta, Kamis (26/2/2020). ANTARA/ Juwita Trisna Rahayu.

Jakarta (ANTARA) - Maskapai Garuda Indonesia akan meluncurkan tujuh rute internasional sebagai pengganti rute yang ditutup sementara akibat penyebaran virus corona.

"Untuk menanggapi situasi tersebut, Garuda memperkenalkan rute baru sebagai pengganti penutupan rute akibat corona, dengan harapan rute-rute tersebut kami bisa pertahankan dan tidak terimplikasi corona, khususnya rute-rute dari Denpasar," kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan saat konferensi pers di Jakarta, Kamis.

Rute-rute tersebut, di antaranya Denpasar-Mumbai, Denpasar-Delhi, Denpasar-Brisbane, Denpasar-Kuala Lumpur, Denpasar-Bangkok, Denpasa-Dili dan Denpasar-Taipei.

Irfan menjelaskan dampak dari virus corona menurunkan pendapatan perusahaan secara signifikan karena rute dari dan ke China ditutup ditambah dengan pelarangan terbang ke Arab Saudi, termasuk penerbangan umroh ada dua penerbangan ke Madinah dan dua penerbangan ke Jeddah dalam sehari dengan masing-masing pesawat berbadan besar.

Belum lagi, lanjut dia, dari sisi kinerja keuangan maskapai pelat merah itu harus menghadapi pinjaman yang akan jatuh tempo. Kondisi tersebut juga berpengaruh ke sumber daya manusia (SDM) di mana sejumlah karyawan harus mengalami mutasi.

"Tentu karyawan akan kami alokasi untuk tempat-tempat yang mereka bisa kontribusi lebih baik. Ini memang melelahkan, pukulan beruntun tapi kami percaya bahwa ada jalan," katanya.

Dalam kesempatan sama, Komisaris Garuda Indonesia Triawan Munaf mengatakan tujuh rute baru tersebut diharapkan bisa berjalan mulai Maret mendatang.

Saat ini, Ia menambahkan pihaknya tengah mengoordinasikan slot penerbangan ke Kementerian Perhubungan.

"Kita enggak mau kerja sendiri, kita mau kolaborasi dengan berbagai pihak, tidak hanya sekadar membuka tapi ada promosinya, dari Bangkok ke Denpasar. Ada wacana dari Bangkok ke Yogyakarta karena di sana ada Borobudur karena orang Thailand sebagian besar beragama Budha," katanya.

Triawan menuturkan pihaknya juga akan terus menggenjot promosi sebagai tindak lanjut pembukaan rute baru tersebut agar wisatawan tertarik.

"Mengatakan itu saja tidak cukup harus ada action mempromosikannya yang secara religius, menceritakan sejarah Borobudur agar mereka tertarik. Orang enggak mau beli sabun, tapi dipromosikan beli sabun sama bintang film jadi mau beli 'kan. Ini sebuah kegiatan menekan harga, memberikan fasilitas yang ekstra ada rasa kebanggaan dari kita semua. Indonesia indah, orang sekarang membatasi enggak mau ke luar negeri nanti saja. Kenapa enggak di negara yang the safest on earth (teraman di dunia) ini," katanya.

Ia menuturkan, rute dipilih dari Denpasar,karena untuk membangkitkan wisata Bali yang juga terdampak dan cenderung mudah diakses.

"Kita ingin kembali menggairahkan bali. Hotel-hotel menderita," katanya.

Ia juga berharap rute tersebut bisa beroperasi berkelanjutan ke depannya, tidak hanya sebagai pengganti rute yang ditutup sementara.

"Akan terus dikaitkan tujuh destinasi ini yang ke luar negeri juga akan memberikan berkelanjutan," kata Triawan.