"Saat ini uji coba dua kartu telah dilakukan di GT Kota Baru, Bandar Lampung. Dengan harapan penerapan dua kartu dapat menghindari menumpuknya kendaraan di depan GT karena belum melakukan isi ulang saldo e-toll," kata Kepala Cabang PT HK Cabang Bakauheni-Terbanggibesar (Bakter) Hanung Hanindito, saat dihubungi di Bandar Lampung, Senin.
Menurutnya, nantinya tidak ada lagi pengisian saldo e-toll di Gerbang Tol (GT) Kota Baru karena sudah menggunakan sistem dua kartu.
Baca juga: Jokowi: Pembangunan jalan tol jangan tunggu IRR tinggi
"Kalau di gerbang tol selain Kota Baru masih bisa tunai saat ini,"katanya.
Hanung mengatakan penerapan dua kartu dilakukan jika kartu pertama masuk pintu tol kurang saldo, maka bisa pakai kartu kedua yang memiliki saldo untuk pembayaran.
"Dengan model pinjam kartu kendaraan belakang atau beli kartu baru," katanya.
Baca juga: Dua orang tewas setelah bus Sinar Jaya tabrak truk di tol
Lanjutnya, pihaknya akan menyiapkan penjualan kartu baru dengan minimal pembelian Rp100 ribu dan ada pula yang disediakan sesuai kebutuhan jarak tempuh kendaraan.
“Ke depan kami tidak menyediakan top up di gerbang tol lagi. Maka kami mengganti dengan penjualan kartu tol. Dengan minimal Rp100 ribu, yang berupa Rp20 ribu untuk kartunya dan ditambah saldo Rp80 ribu. Tapi untuk gerbang tertentu kita sediakan isi saldo Rp180 ribu, Rp280 ribu, dan Rp 380 ribu, tergantung tarif,” ungkapnya
Sistem dua kartu ini digunakan untuk menghilangkan pengisian tunai di gerbang tol karena selama ini top up di gerbang dan pembayaran tunai membuat antrean panjang di gerbang tol.
Harapannya, pengendara bisa lebih sadar dan mau mengisi saldo sebelum masuk tol.
“Diharapkan dengan sanksi beli kartu baru jika saldo e-toll tidak cukup, menyadarkan pengguna jalan untuk memastikan saldo cukup saat hendak masuk jalan jalan tol,” lanjutnya.
Untuk penerapan metode dua kartu ini, pihaknya berencana mulai dilakukan akhir bulan untuk semua gerbang tol dari Bakauheni hingga Terbanggi Besar.
“Akhir bulan ini akan kami ubah semua menjadi sistem dua kartu untuk semua gerbang tol. Dengan sanksi buat yang saldo kurang wajib beli kartu yang bersaldo,” jelasnya
Baca juga: Jokowi: Pembangunan jalan tol jangan tunggu IRR tinggi
"Kalau di gerbang tol selain Kota Baru masih bisa tunai saat ini,"katanya.
Hanung mengatakan penerapan dua kartu dilakukan jika kartu pertama masuk pintu tol kurang saldo, maka bisa pakai kartu kedua yang memiliki saldo untuk pembayaran.
"Dengan model pinjam kartu kendaraan belakang atau beli kartu baru," katanya.
Baca juga: Dua orang tewas setelah bus Sinar Jaya tabrak truk di tol
Lanjutnya, pihaknya akan menyiapkan penjualan kartu baru dengan minimal pembelian Rp100 ribu dan ada pula yang disediakan sesuai kebutuhan jarak tempuh kendaraan.
“Ke depan kami tidak menyediakan top up di gerbang tol lagi. Maka kami mengganti dengan penjualan kartu tol. Dengan minimal Rp100 ribu, yang berupa Rp20 ribu untuk kartunya dan ditambah saldo Rp80 ribu. Tapi untuk gerbang tertentu kita sediakan isi saldo Rp180 ribu, Rp280 ribu, dan Rp 380 ribu, tergantung tarif,” ungkapnya
Sistem dua kartu ini digunakan untuk menghilangkan pengisian tunai di gerbang tol karena selama ini top up di gerbang dan pembayaran tunai membuat antrean panjang di gerbang tol.
Harapannya, pengendara bisa lebih sadar dan mau mengisi saldo sebelum masuk tol.
“Diharapkan dengan sanksi beli kartu baru jika saldo e-toll tidak cukup, menyadarkan pengguna jalan untuk memastikan saldo cukup saat hendak masuk jalan jalan tol,” lanjutnya.
Untuk penerapan metode dua kartu ini, pihaknya berencana mulai dilakukan akhir bulan untuk semua gerbang tol dari Bakauheni hingga Terbanggi Besar.
“Akhir bulan ini akan kami ubah semua menjadi sistem dua kartu untuk semua gerbang tol. Dengan sanksi buat yang saldo kurang wajib beli kartu yang bersaldo,” jelasnya