Jakarta (ANTARA) - Perkumpulan Dokter Indonesia Bersatu (PDIB) mengatakan tidak mungkin perempuan hamil saat berenang di kolam renang yang mana lelaki juga ikut berenang.
"Wanita bisa hamil karena berenang di kolam renang bersama laki-laki adalah pernyataan yang kabur dan keliru, bahkan berbau hoaks," kata Ketua Umum PDIB James Allan Rarung yang juga dokter spesialis kebidanan dan kandungan itu, saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Minggu.
Untuk terjadi kehamilan, kata dia, prosesnya adalah terjadinya hubungan seksual antara laki-laki dan perempuan.
Baca juga: Makanan bisa percepat terjadinya kehamilan
Kehamilan terjadi setelah pengeluaran cairan mani yang mengandung spermatozoa atau sel sperma masuk ke alat kelamin perempuan.
Sel sperma tersebut akan berenang melewati bagian dalam rahim dan sampai daerah tuba falopii, di mana jika di sana sudah ada sel telur yang menunggu untuk dibuahi, maka proses pembuahan akan terjadi sehingga berlanjut sebagai kehamilan.
James menuturkan sel sperma di luar tubuh hanya memiliki potensi yang baik rata-rata rentang 30-60 menit. Setelah itu menurun drastis. Hal itu pun jika ditampung dalam tempat yang bersih tanpa tercampur media lain.
Baca juga: IDI nyatakan kehamilan dapat terjadi dengan sejumlah kondisi
Jika spermatozoa tercampur dengan bahan lain misalnya air kolam renang yang mengandung klorin atau air yang tercampur bahan kimia lain, tentu saja lebih cepat rusak dan mati. Jika berada di luar tubuh, sel sperma tidak memiliki kemampuan untuk bergerak cepat di luar cairan spermanya.
"Spermatozoa hanya dapat hidup di dalam cairan mani atau juga disebut 'semen'. Tentu saja apabila cairan ini mengering atau komposisi cairan ini berubah, misalnya bercampur dengan air kolam renang, maka spermatozoa akan langsung mati," ujarnya.
Baca juga: Gunakan mobil derek petugas Sudinhub tolong ibu hamil
Kualitas sel sperma menjadi salah satu faktor yang akan menentukan keberhasilan pembuahan sel telur. Kualitas dari spermatozoa ditentukan dari beberapa parameter, seperti volume, konsentrasi, motilitas atau gerakannya dalam cairan sperma, hingga morfologi atau bentuknya.
James menuturkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat Indonesia tentang reproduksi manusia dan kehamilan harus ditingkatkan sehingga bijak dalam memahami informasi yang beredar cepat serta mampu menguji kebenaran pernyataan dan isu dengan merujuk pada data, fakta dan keilmuan.
Menurut James, pemberian materi dan pemahaman tentang reproduksi dan kehamilan manusia, sudah perlu dirumuskan dengan baik sehingga dapat diberikan sedini mungkin mulai dari pendidikan dasar dan atau menengah.
Baca juga: Akademisi : Pemenuhan gizi calon ibu hamil mencegah risiko stunting
Baca juga: Kemenkes: lima dari 10 ibu hamil anemia berpotensi lahirkan anak stunting
Berita Terkait
Perempuan hamil maksimal usia 35 tahun cegah stunting
Rabu, 27 Maret 2024 12:27 Wib
Setelah melahirkan, penting cek kekuatan otot dasar panggul
Senin, 25 Maret 2024 14:35 Wib
Tim gabungan seberangkan seorang ibu hamil lintasi sungai deras
Rabu, 13 Maret 2024 13:24 Wib
Hipertensi salah satu pemicu kematian ibu hamil tertinggi
Rabu, 21 Februari 2024 15:44 Wib
Larang pegawai hamil, Kepala puskesmas dicopot jabatannya
Senin, 12 Februari 2024 14:31 Wib
Ibu hamil kurang dari 21 tahun kepala bayinya berisiko terjepit
Rabu, 7 Februari 2024 16:08 Wib
Pasukan Israel masih menahan ibu hamil
Minggu, 4 Februari 2024 17:50 Wib
Asupan vitamin D bagi ibu hamil cegah keguguran hingga bayi prematur
Senin, 8 Januari 2024 13:39 Wib