Jakarta (ANTARA) - Google telah menghapus hampir 600 aplikasi Android yang "mengganggu" di Play Store dalam upaya terbaru untuk mengendalikan penipuan iklan di perangkat seluler.
Kebijakan Google tidak mengizinkan iklan tampil ketika aplikasi tidak digunakan atau mengelabui pengguna untuk mengklik iklan secara tidak sengaja.
Dikutip dari The Verge, Jumat, Google mengatakan mendefinisikan iklan "pengganggu" sebagai " iklan yang ditampilkan kepada pengguna dengan cara yang tidak terduga, termasuk merusak atau mengganggu kegunaan fungsi perangkat."
Misalnya, iklan yang muncul memenuhi layar selama panggilan telepon atau saat menggunakan aplikasi navigasi, menurut Senior Product Manager Ad Traffic Quality Google, Per Bjorke.
Bjorke juga mengatakan bahwa Google telah mengembangkan "pendekatan berbasis pembelajaran mesin" untuk membantu mendeteksi iklan di luar konteks aplikasi.
"Pengembang jahat terus menjadi lebih cerdas dalam menyebarkan dan menutupi iklan yang mengganggu, tetapi kami telah mengembangkan teknologi baru kami sendiri untuk melindungi pengguna dari perilaku ini," kata Bjorke.
Menurut laporan BuzzFeed News, sebagian besar aplikasi yang ditemukan melanggar aturan tersebut dibuat oleh pengembang yang berbasis di China, India, dan Singapura, dan mayoritas ditujukan untuk pengguna yang berbahasa Inggris.
Menurut Bjorke, pengembang yang melanggar aturan tersebut telah menggunakan teknik serupa untuk menghindari deteksi, tetapi dia tidak mengetahui apakah hal itu merupakan upaya yang terkoordinasi.
Bjorke menambahkan bahwa Google akan menawarkan pengembalian uang kepada merek yang iklannya kemungkinan terpengaruhi oleh pop-up yang mengganggu.
Ini bukan kali pertama Google melakukan tindakan keras kepada pengembang. Pada bulan Juli, Google melarang pengembang China, CooTek, yang menggunakan plug-in adware untuk mengirim iklan secara agresif kepada pengguna, bahkan ketika sebuah aplikasi tidak digunakan.
Berita Terkait
Advance Digital segera luncurkan Android TV dengan harga terjangkau
Sabtu, 13 Januari 2024 17:05 Wib
Android 14 bisa hadirkan fitur kesehatan baterai ke ponsel dan tablet
Minggu, 4 Juni 2023 15:24 Wib
Lapas Muara Enim luncurkan aplikasi "Si-Kance Lanim"
Senin, 15 Mei 2023 9:59 Wib
OKU Selatan terapkan KTP digital
Kamis, 2 Maret 2023 18:58 Wib
Sasar segmen anak muda, Samsung Galaxy S23 Series 5G resmi hadir di Blibli
Rabu, 1 Maret 2023 17:03 Wib
ASN OKU gunakan absensi sistem Selfi Android OS 10
Jumat, 3 Februari 2023 14:51 Wib
Twitter Blue hadir di Android ibanderol 11 dolar AS
Jumat, 20 Januari 2023 10:16 Wib
WhatsApp tak bisa lagi dipakai di ponsel "jadul" ini
Rabu, 28 Desember 2022 11:59 Wib