Baturaja (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan siaga bencana alam seperti banjir, tanah longsor serta kebakaran hutan dan lahan di wilayah setempat saat musim pancaroba seperti sekarang ini.
"Saat ini kami sudah siaga untuk menghadapai jika terjadi bencana alam khususnya di Kabupaten OKU," kata Kepala BPBD Ogan Komering Ulu (OKU), Amzar Kristopa saat rapat koordinasi kesiapsiagaan menghadapi bencana banjir, tanah longsor, kebakaran lahan dan hutan di Baturaja, Senin.
Amzar menyampaikan, rakor tersebut diselenggarakan menindaklanjuti surat Menteri Dalam Negeri nomor 360/132/SJ tanggal 7 Januari 2020 tentang antisipasi dan kesiapsiagaan menghadapi bencana.
Menindkalanjuti surat tersebut, kata dia, pihaknya telah membentuk posko kesiapsiagaan bencana alam dan melakukan pemantauan secara cermat terhadap informasi cuaca atau peringatan dini dari BMKG terkait potensi bencana alam di wilayah setempat.
"Termasuk juga seluruh personel BPBD dan pihak terkait mulai dari TNI, Polri dan relawan siaga bencana serta unsur masyarakat lainnya saat ini sudah siaga menghadapi jika terjadi bencana alam," tegasnya.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga menyiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam rangka siaga banjir dan longsor serta resiko akibat bencana alam lainnya.
Dia mengemukakan, berdasarkan prediksi dari BMKG curah hujan cukup tinggi terjadi di beberapa wilayah di Sumatera Selatan termasuk di Kabupaten OKU yang berlangsung dibulan Februari hingga Maret 2020.
"Sejauh ini tercatat delapan kecamatan di Kabupaten OKU yang masuk daerah rawan terjadi bencana banjir dan tanah longsor meliputi Kecamatan Ulu Ogan, Muara Jaya, Pengandonan, Semidang Aji, Baturaja Timur, Baturaja Barat, Lubuk Batang dan Peninjauan," katanya.
Oleh sebab itu, ia mengimbau kepada masyarakat di Kabupaten OKU khususnya yang bermukim di daerah rawan terjadi bencana tersebut agar tetap waspada supaya tidak menimbulkan korban jiwa.
"Seperti beberapa waktu lalu banjir melanda warga di Kecamatan Lubuk Batang," ungkapnya.
Dalam musibah yang disebabkan oleh luapan Sungai Ogan tersebut, kata dia, sedikitnya 130 rumah di Desa Bandar Agung dan Gunung Meraksa, Kecamatan Lubuk Batang yang terdampak banjir dengan ketinggian air mencapai 1-2,5 meter.
"Oleh sebab itu, masyarakat harus tetap waspada agar tidak ada korban jiwa akibat bencana alam," ujarnya. ***3***
Berita Terkait
BNPB: Skenario evakuasi warga penting walau status Gunung Ruang turun
Senin, 22 April 2024 13:35 Wib
Pemkab Banyuasin stand bye mobil derek saat arus balik
Senin, 15 April 2024 4:55 Wib
Bandara SMB II Palembang optimalkan layanan posko siaga Lebaran
Minggu, 14 April 2024 20:05 Wib
Kemenkumham Sumsel gelar apel siaga lapas untuk sambut Idul Fitri
Selasa, 9 April 2024 18:40 Wib
Damkar OKU Selatan tetap siaga selama libur Idul Fitri
Senin, 8 April 2024 16:04 Wib
Dokter Polres OKU siaga di posko mudik
Minggu, 7 April 2024 22:04 Wib
Peninjauan layanan Pertamina siaga di Tol Kayu Agung-Bakauheni
Selasa, 26 Maret 2024 15:53 Wib
Siaga lebih awal, BPBD Sumsel prioritaskan penanganan karhutla di 4 daerah
Kamis, 21 Maret 2024 21:50 Wib