Covid-19 banyak serang warga lokal dan tidak mahasiswa asing

id mahasiswa kalsel, WNI, mahasiswa Cina,Hubei Polytechnic University,covid-19 ,virus corona,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palem

Covid-19 banyak serang warga lokal dan tidak mahasiswa asing

Muhammad Lutfhi Madani tiba di Bandara Internasional Syamsudin Noor setelah mengikuti masa observasi di Natuna, Kepri, untuk memastikan bebas Covid-19. (ANTARA/Firman)

Banjarbaru (ANTARA) - Perjuangan menghadapi ancaman Covid-19 (Corona Virus Disease 2019) telah berhasil dilalui Warga Negara Indonesia (WNI) di Cina, termasuk bagi Muhammad Lutfhi Madani, mahasiswa Hubei Polytechnic University yang berasal dari Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Lutfhi mengungkapkan semua mahasiswa di asramanya dalam kondisi sehat dan virus banyak menyerang warga lokal.

"Ada sekitar 100 mahasiswa asing di asrama, Alhamdulillah semuanya sehat sampai saya tinggalkan pulang ke Indonesia," kata dia saat ditemui di Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarmasin, Ahad.

Baca juga: 70 orang di kapal pesiar di Jepang tertular corona

Untuk itulah, Lutfhi sangat bersyukur atas apa yang telah dilaluinya dalam masa-masa sulit di Cina.

Baca juga: Kematian baru di China akibat corona bertambah 142, jumlah total 1.665

Hubei Polytechnic University, tempat dia menuntut ilmu, terletak di Huangshi sebuah kota tingkat prefektur di tenggara Provinsi Hubei. Kota ini berjarak sekitar 30 menit dengan Kota Wuhan, tempat yang diduga asal mula Covid-19 merebak.

"Selama penyebaran virus corona, saya di asrama tetap menjaga kebugaran dengan berolahraga ringan. Kemudian menjaga kebersihan dan minum vitamin serta selalu menggunakan masker," tuturnya.
 
Muhammad Lutfhi Madani bersama mahasiswa lainnya asal Kalimantan Selatan yang kuliah di Cina. (ANTARA/Firman)


Lutfhi, satu dari tujuh mahasiswa asal Kalimantan Selatan, yang kembali ke Bumi Lambung Mangkurat setelah menjalani masa observasi selama 14 hari di Hanggar Lanud Raden Sadjad, Natuna, Kepulauan Riau.

Dia tercatat mahasiswa semester delapan di Hubei Polytechnic University dengan mengambil Program Studi Ilmu Kedokteran sejak tahun 2016.

Berbeda dengan mahasiswa asal Kabupaten Tabalong yang difasilitasi beasiswa, Lutfhi kuliah di Cina atas biaya sendiri.

Baca juga: Cerita tiga mahasiswa usai dari Wuhan China

"Saya daftar melalui daring (online) dan Alhamdulillah diterima bisa kuliah di Cina," ucap alumni Pondok Pesantren Darul Hijrah Cindai Alus Martapura, Kabupaten Banjar itu.

Kini Lutfhi hanya bisa berdoa agar Cina segera terbebas dari wabah virus corona agar dia bisa kembali untuk melanjutkan studi.

"Setelah lulus nanti, saya ingin mengabdi untuk daerah menerapkan ilmu yang didapat dari Cina," katanya.