Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyebut masker paling efektif digunakan oleh orang sakit dan kurang efektif bagi yang sehat, menyusul melonjaknya harga barang itu di sejumlah daerah Tanah Air.
"Tidak usah (pakai) masker, itu untuk yang sakit. WHO (organisasi kesehatan dunia) juga sudah bilang bahwa tidak ada gunanya. Masker itu untuk yang sakit agar tidak menulari orang lain, tapi yang sehat tidak perlu," kata Terawan di Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu.
Sehingga, lanjut Terawan, masyarakat tidak perlu secara berlebihan menanggapi virus Corona dengan memborong habis masker di pasaran.
"Tidak perlu secara berlebihan," katanya.
Kendati harganya melonjak hingga empat kali lipat, terutama yang berjenis N95 hingga masker bedah yang harganya saat ini hingga mencapai Rp1,4 juta dan Rp250-300 ribu, Terawan mengindikasikan tidak akan ada upaya menurunkan harga masker.
"Itu kan pasar begitu, kalau dibutuhkan banyak, harga naik. Kalau orang nyari malah justru makin mahal kan, tapi kalau tidak ada yang nyari turun sendiri harganya," ucapnya.
Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai kasus virus Corona (COVID-19) di Indonesia, meski di dunia sudah ribuan orang terinfeksi dan ratusan jiwa meninggal akibat wabah yang awalnya berasal di Kota Wuhan, China tersebut.
Adapun akibat virus Corona, 238 WNI sempat terisolasi di Wuhan. Akhirnya mereka bisa dibawa pulang ke Indonesia pada 2 Februari 2020 dengan pesawat Boeing 737 dan Hercules, namun mereka harus menjalani karantina terlebih dahulu untuk diobservasi di Natuna selama 14 hari.
Setelah menjalani 14 hari karantina, 285 peserta observasi (termasuk lima petugas KBRI Beijing dan 42 orang tim penjemput) yang dikarantina di Natuna, akhirnya dipulangkan pada 15 Februari ini dengan terlebih dahulu ke Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta untuk kemudian yang dari daerah luar Jakarta, meneruskan perjalanan ke kampung halamannya.
Kesemua WNI peserta observasi tersebut diberangkatkan dari Natuna dengan menggunakan dua pesawat Boeing 737 dan satu pesawat Hercules milik TNI AU. Semua WNI yang pulang dari Natuna, kemudian akan didampingi petugas kesehatan di daerahnya masing-masing.
Berita Terkait
Dinkes Palembang catat 12 kasus aktif COVID-19 pekan pertama 2024
Senin, 8 Januari 2024 12:24 Wib
Dinkes Palembang cegah penyebaran COVID-19 jelang Natal-Tahun Baru
Senin, 11 Desember 2023 12:30 Wib
Virus corona Arcturus muncul di Rusia
Rabu, 19 April 2023 13:09 Wib
Sumsel mendapat alokasi 26.682 dosis vaksin COVID-19 penguat kedua
Senin, 30 Januari 2023 20:16 Wib
Booster kedua untuk masyarakat umum
Kamis, 26 Januari 2023 17:36 Wib
342.587 warga Palembang sudah vaksinasi COVID-19 dosis ketiga
Jumat, 23 Desember 2022 22:09 Wib
Satgas: Pasien COVID-19 di Babel bertambah 15 jadi 86 orang
Kamis, 15 Desember 2022 11:52 Wib
Penerima vaksin COVID-19 penguat di Kabupaten OKU 52.699 jiwa
Senin, 5 Desember 2022 23:34 Wib