Pangdam dan Kapolda pantau evakuasi korban heli Mi-17

id Pangdam Cenderawasih dan Kapolda pantau evakuasi korban heli MI 17

Pangdam dan Kapolda pantau evakuasi korban heli Mi-17

Evakuasi 12 jenazah penumpang dan kru helikopter Mi-17 yang ditemukan di Pegunungan Mandala, Kabupaten Pegunungan Bintang, setibanya di Base Ops Lanud Silas Papare, Sentani, Sabtu (15/2) (ANTARA/HO/Pendam XVII Cenderawasih)

Jayapura (ANTARA) - Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab didampingi Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw dan Komandan Lanud Silas Papare Laksamana Pertama TNI Tri Bowo, memantau evakuasi jenazah korban helikopter Mi-17 yang tiba di Base Ops Lanud Silas Papare, Kabupaten Jayapura, Sabtu.

Jenazah penumpang dan kru helikopter milik TNI-AD yang ditemukan di kawasan Pegunungan Mandala, Kabupaten Pegunungan Bintang di ketinggian 12.500 feet itu langsung dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan identifikasi.

Setibanya di Lanud Silas Papare, jenazah yang sudah dimasukkan ke dalam 12 kantong jenazah langsung dibawa ke RS Bhayangkara di Kotaraja, untuk diidentifikasi oleh tim DVI untuk memastikan identitas para korban.

Kepala RS Bhayangkara Kompol dr Andi kepada ANTARA mengatakan, jenazah saat ini sudah berada ke RS Bhayangkara untuk dilakukan identifikasi oleh tim DVI.

Tercatat sebanyak 101 personel yang dikerahkan untuk melakukan identifikasi dengan berbagai keahlian termasuk dokter gigi dari Lantamal X Jayapura.

“Mudah-mudahan identifikasi dapat segera dituntaskan sehingga jenazah diserahkan ke satuannya,” harap Kompol dr Andi. Helikopter Mi-17 ditemukan di kawasan Pegunungan Mandala di ketinggian sekitar 12.500 feet.
Helikopter buatan Mil Helikopter, Rusia, itu diketahui tergabung pada Pusat Penerbangan TNI AD dan menerbangkan 12 penumpang termasuk lima anggota Batalyon Infanteri 725/WRG. Personel pengawak Mil Mi-17 itu adalah Kapten CPN Bambang sebagai flight engineer, Kapten CPN Aris sebagai pilot, Sersan Kepala Suriatna (T/I), Letnan Satu CPN Ahwar (kopilot), Prajurit Satu Asharul (mekanik), Prajurit Kepala Dwi Pur (mekanik), dan Sersan Dua Dita Ilham (bintara avionika).

Kemudian anggota Batalyon Yonif 725/WRG yang turut dalam penerbangan itu adalah Sersan Dua Ikrar Setya Nainggolan (komandan regu), dengan anggota Prajurit Satu Yaniarius Loe (tamtama bantuan senapan otomatis), Prajurit Satu Risno (tamtama penembak senapan 1/GLM), Prajurit Dua Sujono Kaimudin (tamtama penembak senapan 2), dan Prajurit Dua Tegar Hadi Sentana (tamtama penembak senapan 4).