Jakarta (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyatakan bahwa perkawinan atau pernikahan pada usia sekitar 16-17 tahun sangat berisiko terkena kanker mulut rahim.
"Kawin di usia 16-17 tahun itu risiko kanker mulut rahimnya jauh lebih besar," kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo di sela-sela rangkaian acara Rakernas BKKBN 2020 di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan area mulut rahim pada usia remaja atau 16-17 tahun masih terbuka sehingga daerah yang berpotensi terkena kanker masih berada di luar.
Kondisi itu, katanya, berbeda dengan orang dewasa di atas 20 tahun yang mulut rahimnya sudah menutup, sehingga daerah yang akan menjadi kanker sudah tertutup, sudah terlindungi.
"Sehingga kalau berhubungan seksual itu daerah yang mau jadi kanker masih terekspos dan kena trauma dari hasil hubungan seksual dengan pasangan," katanya.
Akibat dari hubungan seksual di usia dini tersebut, katanya, proses patologi kanker mulut rahim dapat terjadi di area tersebut dalam 10-15 tahun ke depan.
Oleh karena itu, menurut dia, perkawinan sebaiknya dilakukan pada usia 19 tahun ke atas, agar proses reproduksi tidak memberikan
dampak negatif terhadap kesehatan.
Untuk itu juga, ia menekankan pentingnya memberikan pendidikan kesehatan reproduksi kepada remaja sehingga mereka tahu bagaimana cara menjaga kesehatan reproduksi.
"Ini kan pengetahuan dan ini ilmu Tuhan, bukan ilmu dokter, karena Tuhan memang menciptakan kita seperti itu. Mestinya ini kita 'share' kepada mereka," katanya.
Pendidikan seksual, katanya, berbeda dengan pendidikan kesehatan reproduksi. Oleh karena itu, ia juga menyarankan agar masyarakat dapat lebih terbuka terhadap perlunya mendapatkan pendidikan tersebut.
"Ini adalah pendidikan kesehatan reproduksi, sehingga jangan sensitif terhadap pendidikan kesehatan reproduksi. Karena pendidikan kesehatan reproduksi itu jangan disalahartikan sebagai pembelajaran untuk seksualitas," demikian Hasto Wardoyo.
Berita Terkait
Pasien kanker harus konsultasi dulu sama dokter bila ingin berpuasa
Senin, 25 Maret 2024 18:47 Wib
Perhatikan ada atau tidaknya cairan dari payudara saat SADARI
Rabu, 13 Maret 2024 17:08 Wib
Mengatasi kanker serviks dengan deteksi dini
Sabtu, 9 Maret 2024 15:36 Wib
Pemeriksaan EGFR beri pasien kanker paru pengobatan lebih baik
Senin, 4 Maret 2024 15:06 Wib
Ahli: Rokok elektrik maupun rokok sama-sama miliki risiko kanker paru
Kamis, 29 Februari 2024 14:32 Wib
Waspadai benjolan muncul di depan telinga, bisa jadi kanker
Kamis, 29 Februari 2024 14:30 Wib
Dokter: Perokok pasif miliki 4 kali lipat risiko terkena kanker paru
Kamis, 29 Februari 2024 13:39 Wib
Menkes: Penguatan deteksi dini komitmen pemerintah tangani kanker
Kamis, 29 Februari 2024 12:13 Wib