Masyarakat bantaran sungai gelar ronda malam pascabanjir

id lebak

Masyarakat bantaran sungai gelar ronda malam pascabanjir

Masyarakat bantaran sungai pasca-banjir di Kabupaten Lebak menggelar ronda malam guna mengantisipasi kemungkinan terjadi banjir bandang dan longsor susulan sehubungan curah hujan cenderung meningkat dengan intensitas lebat dan sedang.

Lebak (ANTARA) - Masyarakat bantaran sungai pasca-banjir di Kabupaten Lebak menggelar ronda malam guna mengantisipasi kemungkinan terjadi banjir bandang dan longsor susulan sehubungan curah hujan cenderung meningkat dengan intensitas lebat dan sedang.

"Kami mengelar ronda itu bisa menyampaikan melalui pengeras suara kepada warga jika malam sampai dini hari Sungai Ciberang meluap," kata Sukur, seorang tokoh masyarakat Desa Sukarame Kecamatan Sajira Kabupaten Lebak, Sabtu.

Masyarakat di wilayahnya saat terjadi banjir bandang dan longsor awal tahun 2020 masuk kategori terparah, karena ratusan rumah rusak berat dan hanyut hingga warga terpaksa tinggal di posko pengungsian.

Selain itu juga jembatan gantung terputus dan sejumlah pemukiman akses jalan terisolir.

Karena itu, pihaknya mengajak masyarakat di sini menggelar ronda malam dengan cara bergantian antara tujuh sampai 10 orang per malam.

"Warga merasa tenang jika ada warga yang ronda malam untuk mengantisipasi terjadi bencana alam itu," katanya menjelaskan.

Menurut dia, saat ini, warga yang tinggal di bantaran Sungai Ciberang masih mengalami trauma pasca-banjir bandang dan longsor.

Meskipun bencana alam di daerah itu tidak menimbulkan korban jiwa, tetapi banjir bandang dan longsor meluluhlantakan sejumlah permukiman.

Selama ini, intensitas curah hujan cukup tinggi dan berpotensi terjadi banjir bandang dan longsor.

Bahkan, dua hari lalu jembatan gantung darurat yang terbuat dari bambu hanyut akibat luapan Sungai Ciujung.

"Kami menggelar ronda malam itu guna meningkatkan kewaspadaan agar warga tidak menjadi korban kebencanaan," katanya.

Camat Sajira H Rahmat mengimbau masyarakat yang tinggal di banataran Sungai Ciberang agar meningkatkan waspada banjir bandang dan longsor.

Sebab, curah hujan sepekan ke depan cenderung meningkat dan berpeluang malam, dinihari, pagi, siang dan sore.

"Kami minta warga menggunakan pengeras suara dan bunyikan tontongan jika Sungai Ciberang meluap agar warga dapat menghindari bencana banjir dan longsor," katanya.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Kaprawi mengatakan masyarakat tetap meningkatkan waspada banjir dan longsor menyusul curah hujan cenderung meningkat.

"Kami sudah menyampaikan peringatan imbauan waspada banjir dan longsor kepada camat, kepala desa dan relawan," ujarnya.