Balai DAS Musi fokus rehabilitasi daerah hulu sungai di Sumsel

id BPDASHL musi, badas musi, kabalai das musi, das musi,Lahan kritis sumsel, sungai musi, das Pagaralam, penanaman pohon

Balai DAS Musi fokus rehabilitasi daerah  hulu sungai di Sumsel

Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Musi, Siswo, Rabu (29/1) (ANTARA/Aziz Munajar/20)

Palembang (ANTARA) - Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Musi fokus melakukan penanaman pohon di daerah hulu sungai Wilayah Sumatera Selatan untuk merehabilitasi vegetasi tutupan lahan kritis.

Kepala BPDASHL Musi di Palembang, Siswo, Rabu, mengatakan pihaknya fokus Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), OKU Selatan, Pagaralam, Lahat, dan Muara Enim.

"Tahun ini kami menargetkan 3.000 hektare lahan masuk RHL dan membagikan 100.000 bibit pohon kepada masyarakat untuk ditanam sendiri," ujar Siswo.

Menurut dia lahan kritis di Sumsel saat ini mencapai 769.134 hektar dari total 7,9 juta hektar wilayah prioritas DAS Musi, lahan kritis tersebut memiliki tutupan vegetasi hanya 25 persen dengan tingkat potensi erosi berada pada level tinggi hingga sangat tinggi.

Penyebab lahan kritis yang mengakibatkan berkurangnya tutupan tersebut seperti aktifitas penebangan, kekeringan dan bencana alam yang terjadi sejak puluhan tahun lalu serta dikhawatirkan terus meluas.

Pihaknya memprioritaskan penanaman pohon (RHL Vegetatif) dari jenis kayu-kayuan dan buah-buahan untuk mencegah luas lahan kritis bertambah serta mengurangi dampak erosi maupun banjir.

Upaya RHL Vegetatif juga mendapat sambutan positif dari masyarakat, kata dia, permintaan bibit gratis selalu lebih tinggi daripada bibit yang disediakan BPDASHL Musi sendiri, sehingga pihaknya terus berupaya menambah pasokan bibit.

"Mudah-mudahan dengan RHL Vegetatif bisa mengurangi dampaknya, meskipun tidak menghilangkan sepenuhnya karena hal itu butuh peran semua pihak alias tidak hanya kami sendirian," tambah Siswo.

Selain RHL Vegetatif, BPDASHL Musi juga akan membangun 50 unit Dam penahan yang berada di segmen-segmen sungai dengan tingkat sedimentasi tinggi, sehingga diharapkan air hujan tetap mengalir tanpa membawa serta tanah.