Kemenkes: Jangan terlalu paranoid dengan corona

id virus corona, kemenkes

Kemenkes: Jangan terlalu paranoid dengan corona

Staf Ahli Menteri Kesehatan Roby Pattiselanno (Tengah) saat memberikan keterangan pers kepada wartawan di Padang, Selasa (28/1). (Foto : Antara/Ikhwan Wahyudi).

Padang, (ANTARA) - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyerukan kepada masyarakat untuk tidak paranoid atau khawatir berlebihan dengan virus corona karena pemerintah telah melakukan langkah antisipasi mulai dari pintu masuk negara hingga fasilitas kesehatan.

"Sekarang kalau ada orang flu sedikit langsung dituduh corona, akhirnya menimbulkan keresahan sementara berdasarkan hasil tes labor hingga saat ini belum ada ditemukan satu pun yang terjangkit corona di Indonesia," kata Staf Ahli Menteri Kesehatan RI, Roby Pattiselanno di Padang, Selasa.

Menurut dia kalau takut berlebihan lama kelamaan akan membuat masyarakat tidak bisa beraktivitas dan mengganggu perekonomian.



"Misalnya ada orang dari negara lain yang ingin berwisata menikmati keindahan alam karena takut akhirnya jadi merugikan ekonomi," tambah dia.

Ia menyampaikan waspada boleh namun jangan sampai khawatir berlebihan.

"Sikap khawatir berlebihan akan merugikan, kalau dalam satu gedung semua pakai masker karena khawatir berlebihan bisa-bisa tidak dikenali kalau ada maling yang masuk," ujarnya.

Roby menyampaikan saat ini sedang berlangsung musim pancaroba karena cuaca mudah berubah sehingga kasus infeksi saluran pernafasan dan flu meningkat.

"Jadi jangan parno semua orang yang kena flu langsung disebut corona," katanya.



Bahkan sampai ada jamaah umrah yang berasal dari Lampung kemudian meninggal di bandara disebut corona padahal tidak.

Menurutnya kendati dalam sepekan terakhir cukup heboh pemberitaan bahwa ada yang terjangkit corona di Indonesia, Alhamdulillah berdasarkan hasil tes semuanya terkonfirmasi negatif.

Akan tetapi kewaspadaan memang perlu ditingkatkan mulai dari titik arus kedatangan manusia dari luar negeri untuk memastikan semua sistem antisipasi siap menangkal, sebut dia.

Ia memastikan peralatan pendeteksi berupa thermal scanner berfungsi dengan baik dan rumah sakit serta sumber daya manusia kesehatan telah siap melakukan penanganan.

Ia menegaskan hingga saat ini belum ada satu pun dari yang disebut diduga corona positif di Indonesia.