Baturaja (ANTARA) - Ribuan pegawai non PNS di Pemerintahan Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan resah adanya kebijakan dari Pemerintah Pusat terkait penghapusan tenaga honorer di seluruh daerah di Indonesia.
"Tentu sangat resah karena jika kebijakan tersebut diterapkan maka jumlah pengangguran di Kabupaten OKU akan bertambah banyak," kata Eka, salah seorang tenaga honorer di Pemkab OKU di Baturaja, Selasa.
Menurut dia, kebijakan dari Pemerintah Pusat untuk menghapus tenaga honorer tersebut akan berdampak pada bertambahnya jumlah pengangguran di berbagai daerah termasuk di Kabupaten OKU.
"Khusus Kabupaten OKU saja ada lebih dari 2 ribu orang tenaga honorer. Artinya jika kebijakan pemerintah tersebut diterapkan jumlah pengangguran di OKU ini bertambah sebanyak itu," kata dia.
Hal senada dikatakan Adi pegawai non PNS lainnya mengaku keberatan dengan kebijakan Pemerintah Pusat yang akan menghapus tenaga honorer mulai 2021.
"Mudah-mudahan saja kebijakan tersebut tidak diterapkan di Kabupaten OKU ini," harapnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab OKU Ahmad Tarmizi sebelumnya menegaskan tidak ada penghapusan tanaga honorer di pemerintahan daerah setempat seperti yang terjadi di sejumlah daerah di Indonesia.
"Tenaga honorer di Kabupaten OKU tetap dipertahankan," tegas Tarmizi.
Tarmizi memastikan, penghapusan tenaga honorer tidak berlaku untuk Kabupaten OKU.
Menurut dia, keberadaan tenaga honorer masih dibutuhkan Pemerintah Kabupaten OKU mengingat jumlah pegawai di pemerintahan daerah setempat masih kurang.
"Karena tugas dan pekerjaan banyak sehingga tenaga honorer masih dibutuhkan," kata Tarmizi.
Terkait pembayaran gaji tenaga honorer tersebut, lanjut dia, bisa dibebankan melalui APBD Kabupaten OKU, dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan sumber lainnya.
"Jadi sejauh ini tidak ada masalah," ujarnya.
Berita Terkait
Promosi makanan-minuman beridentitas yang membuat resah
Sabtu, 25 Juni 2022 8:24 Wib
Warga resah buaya muncul ke permukaan rawa
Jumat, 27 Mei 2022 23:52 Wib
Aksi tawuran marak, warga Kampung Melayu resah
Kamis, 3 Februari 2022 13:47 Wib
Tenaga pemulasaraan resah berhadapan dengan masyarakat
Rabu, 21 Juli 2021 23:48 Wib
Pengusaha kuliner di Kota Palembang keluhkan kebijakan prokes tak adil
Minggu, 27 Juni 2021 22:50 Wib
Warga Bengkulu resah perusahaan tambang batu bara datangkan TKA
Kamis, 17 Juni 2021 22:45 Wib
Warga Nirvana Residence resah dengan kejadian peluru nyasar
Minggu, 13 September 2020 12:57 Wib
Masyarakat jangan dibuat resah pernyataan politis jelang Pilkada
Minggu, 6 September 2020 19:42 Wib