Palembang (ANTARA) - Pengamat sejarah dari Universitas Sriwijaya Palembang Syafrudin Yusuf mengimbau media tidak memberikan panggung dengan pemberitaan yang berlebih terhadap kerajaan-kerajaan aneh belakangan bermunculan.
"Nanti kalau diberitakan terus mereka 'melunjak' sehingga merasa seolah-olah sudah dikenal masyarakat luas dan bisa jadi itu malah bagian strategi mereka (diberitakan terus-menerus)," kata Syafrudin Yusuf di Palembang, Minggu.
Kemunculan Kerajaan Ratu Agung Sejagad dan Sunda Empire yang memicu kontroversi belakangan ini harus ditanggapi dengan cepat lewat penanganan dari sisi hukum agar ada efek jera.
Menurut dia untuk memastikan kerajaan tersebut benar-benar asli maka diperlukan fakta pendukung seperti catatan sejarah ataupun tinggalan bangunan-bangunan, ia menilai Kerajaan Ratu Agung Sejagad dan Sunda Empire tidak memiliki keduanya sehingga besar kemungkinan hanya rekayasa.
Perlu juga digali terkait akar masalah munculnya kerajaan-kerajaan aneh, kata dia, sebab dua kerajaan tersebut punya gejala yang hampir sama yakni muncul dari keresahan suatu kelompok masyarakat yang memimpikan tatanan politik baru yang dapat memberikan mereka kenyamanan.
"Ada keinginan dari oknum masyarakat yang merindukan kebesaran suatu kerajaan, mungkin mereka menganggap kekuasaan saat ini kurang memuaskan," ujar Syafrudin.
Munculnya kerajaan tersebut juga tidak lepas dari konsep Ratu Adil yang cukup kuat di Pulau Jawa, hal itu dapat dilihat dari sumbangan-sumbangan pengikut kerajaan dengan iming-iming janji kesuksesan.
Agar kasus tersebut tak terulang, Ia meminta pemerintah memiliki acuan yang jelas terkait kerajaan dan aturan-aturannya.
"Definisi kerajaan itu apa, kemudian kerajaan yang diakui negara ada berapa, supaya masyarakat juga tahu dan tidak hanya tahu kerajaan yang besar-besar saja," tegas Syafrudin Yusuf.
Berita Terkait
Pj Wali Kota Palembang terima warga rumah dinas saat lebaran
Rabu, 10 April 2024 17:18 Wib
Banjir genangi jalanan dan akibatkan macet parah di Palembang
Kamis, 15 Februari 2024 21:57 Wib
Wali Kota Palembang Ratu Dewa ajak ramaikan TPS dan tidak golput
Minggu, 11 Februari 2024 18:44 Wib
Disdukcapil Kota Palembang tetap layani warga meski libur Imlek
Sabtu, 10 Februari 2024 19:45 Wib
Pemkot Palembang bagikan bibit cabai atasi inflasi dan kemiskinan
Minggu, 4 Februari 2024 16:42 Wib
Kota Palembang perbaiki dan percantik tempat wisata
Selasa, 30 Januari 2024 19:00 Wib
Kota Palembang data warga terdampak banjir luapan Sungai Musi
Sabtu, 27 Januari 2024 17:46 Wib
Pemkot ajak 1,5 juta pemilih pemula di Palembang tidak golput
Senin, 22 Januari 2024 19:40 Wib