BI: Sumsel perlu perhatikan pemberdayaan UKM

id UMKM,umk,inflasi,pertumbuhan ekonomi,bank indonesia

BI: Sumsel  perlu perhatikan pemberdayaan UKM

Salah satu peserta merapikan produk miliknya pada Gebyar Usaha Kecil Menengah (UKM) Indonesia di Aula STMIK MDP Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (28/9). (ANTARA FOTO/Feny Selly/foc/17.)

Palembang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan perlu memperhatikan dan memberdayakan Usaha Kecil Menengah demi tercapainya pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan Hari Widodo di Palembang, Minggu, mengatakan pertumbuhan ekonomi Sumsel saat ini cukup terjaga dengan berada di kisaran 5,5 persen-6,0 persen.

Begitu pula dengan angka inflasinya yakni hanya 2,06 persen atau relatif rendah sesuai dengan target 3,0 persen plus minus 1 persen pada 2019.

Namun, agar pertumbuhan ekonomi ini berkelanjutan maka dibutuhkan perhatian ke sektor UKM.

“Sektor ini menghidupi banyak orang, dan sudah teruji tidak rentan krisis ekonomi. Jika perekonomian Sumsel ingin tetap tumbuh berkelanjutan, ya artinya harus memperhatikan sektor UMK,” kata dia.

Seperti diketahui, ia melanjutkan, sektor ekonomi kerakyatan ini memiliki peran sangat penting dengan pengentasan kemiskinan.

Menurutnya, hal ini sangat sejalan dengan target Pemerintah Provinsi Sumsel yang ingin mengetaskan kemiskinan hingga satu digit.

“Tinggal lagi keseriusan dari pemerintah daerah untuk mengarapkan, seperti memberikan bantu modal dan pendampingan,” kata dia.

Pemprov Sumatera Selatan berambisi menurunkan angka kemiskinan minimal 1 persen setiap tahun untuk mengejar target tingkat kemiskinan menjadi satu digit.

Badan Pusat Statistik merilis angka kemiskinan di Sumatera Selatan menurun 0,15 persen menjadi 12,56 persen dalam periode enam bulan yakni Maret—September 2019.

Penurunan ini menyebabkan terjadi pengurangan jumlah penduduk miskin sebanyak 6.580 orang dari kondisi sebelumnya di Maret sebanyak 1.073.740 orang.