Jakarta (ANTARA) - Pembangunan National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) atau tanggul laut Jakarta harus dibangun dengan betul-betul memastikan bahwa ada jaminan terhadap akses dari nelayan tradisional kawasan pesisir untuk dapat melaut dengan lancar.
"(Pengembangan NCICD) perlu tetap dilanjutkan, cuma karena di sana ada fasilitas PPI (Pangkalan Pendaratan Ikan) Muara Angke dan PPS (Pelabuhan Perikanan Samudera) Muara Baru maka akses nelayan dan kapal keluar masuk ke pelabuhan perikanan harus tetap ada dan dijamin serta tidak dipersulit," kata Ketua Harian Ikatan Sarjana Kelautan Indonesia (Iskindo) Moh Abdi Suhufan kepada Antara di Jakarta, Senin.
Menurut Abdi Suhufan, selain akses kepada nelayan, maka ekosistem mangrove atau hutan bakau juga mesti dipertahankan keberadaannya.
Baca juga: PUPR sebut anggaran tanggul jebol Rp87,9 miliar
Jangan sampai, lanjutnya, dengan adanya pembangunan proyek NCICD maka ke depannya malahan justru menghilangkan ekosistem bakau yang sudah ada.
Selain itu, ujar dia, juga perlu dipastikan agar desain proyek tersebut konsisten dan tidak berubah-ubah.
"Sejauh ini ada dua versi yaitu versi Bappenas dan PUPR. Pusat mesti tentukan dan finalkan satu desain definitif agar menjadi rujukan semua pihak," kata Ketua Harian Iskindo.
Baca juga: PU perbaiki tanggul jembatan jebol di Kabupaten OKI
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dalam sejumlah kesempatan mengatakan tantangan yang dihadapi kota-kota di Indonesia di masa depan tidak hanya kemacetan dan banjir, namun juga perubahan iklim.
Dengan demikian, lanjut Menteri PUPR, sehingga program Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara (PTPIN) atau National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) juga bertujuan sebagai perbaikan lingkungan bagi Kota Jakarta.
"Menurut saya NCICD bukan hanya pengendalian banjir tetapi lebih kepada environmental remediation atau perbaikan lingkungan yang memang sudah melebihi daya dukungnya bagi Jakarta untuk dapat dikembangkan ke depan," ucapnya.
Pada tahun 2014 ke tahun 2018, Kementerian PUPR telah membangun tanggul pantai dan tanggul sungai sebagai fase awal. Tahun 2014, pembangunan tanggul Tahap I dilakukan di Pluit sepanjang 75 meter.
Dilanjutkan tahun 2016-2018 pembangunan tahap II sepanjang 4,5 km terdiri dari dua paket. Paket 1 berlokasi di Kelurahan Muara Baru, Kecamatan Penjaringan sepanjang 2,3 km dan Paket 2 di Kelurahan Kali Baru, Kecamatan Cilincing dengan panjang tanggul 2,2 km.
Berita Terkait
Seorang dokter tersapu ombak saat mancing di laut
Selasa, 23 April 2024 13:08 Wib
TNI AL siapkan KRI Halasan uji tembak rudal pada Latopslagab 2024
Kamis, 18 April 2024 15:00 Wib
RI resmi beli dua unit kapal selam Prancis, produksinya di PT PAL
Jumat, 5 April 2024 2:05 Wib
Kejar bandar narkoba di laut, Polairud didukung peralatan IT lengkap
Rabu, 20 Maret 2024 11:36 Wib
TNI AL dan Angkatan Laut AS godok materi Latma CARAT 2024
Sabtu, 16 Maret 2024 21:47 Wib
China janji lanjutkan negosiasi Laut China Selatan dengan negara ASEAN
Kamis, 7 Maret 2024 16:33 Wib
Kopaska latihan peperangan khusus di Selat Sunda sampai 10 Maret 2024
Kamis, 7 Maret 2024 14:51 Wib
Cara TNI jaga kawasan laut IKN
Selasa, 5 Maret 2024 15:05 Wib